"Apa dia baik-baik saja?"
Jujur, bukan hanya Zachary, Arsen pun terkejut saat mendengar suara itu. Suara yang lumayan serak dan seperti menahan sakit itu menanyakan keadaan Zachary. Arsen mengangkat kepalanya dan menemukan Axeon disana.
"Zachary baik-baik saja. Mungkin keningnya akan memar besok, tapi, dia baik-baik saja,"
"Hhh... Syukurlah,"
Arsen baru mau mengangguk saat dia melihat pakaian milik Axeon basah. Dia kemudian segera berdiri setelah menyerahkan Zachary pada Arman.
"Cepat ganti pakaianmu!" Ujar Arsen menyuruh Axeon.
Axeon masih menatap Zachary dengan tatapan yang Arsen tahu sebagai tatapan khawatir.
"Kak... Cepat ganti pakaianmu!"
Axeon masih diam. Arsen menarik lengan kiri Axeon yang kering. Dia berusaha membawa Axeon ke kamar. Axeon berkeras. Dia masih berdiri dengan arah tatapan yang sama.
"Axeon!!" Bentak Arsen pada akhirnya.
Axeon sedikit berjingkat. Dia kemudian mengalihkan tatapannya ke arah Arsen.
"Putraku baik-baik saja! Harusnya kau pikirkan dirimu sendiri! Setengah badanmu baru saja tersiram sup yang baru saja matang! Badanmu bisa melepuh!!" Omel Arsen.
Arsen melirik dan menemukan salah satu bodyguard keluarga Eginhardt disana.
"Kau! Cepat panggil dokter pribadi Eginhardt! Minta dia membawakan apa yang aku katakan!"
Arsen menyebutkan rentetan hal yang harus disiapkan dan dibawa oleh dokter keluarga Eginhardt. Setelahnya, Arsen membawa Axeon bersamanya. Arsen memberikan pertolongan pertama pada Axeon. Saat Axeon membuka jas dan kemejanya, Arsen bisa melihat setengah badan Axeon memerah dan akan melepuh.
"Keringkan badanmu dengan perlahan! Jangan digosok, tapi lakukan seperti ini!" Ujar Arsen sambil memperagakan cara mengeringkan badan yang Arsen maksud.
"Untuk punggungmu biar nanti aku yang keringkan. Aku mau lihat apa di rumah ini ada hal berguna yang bisa aku pakai,"
Arsen keluar dari kamar Axeon. Dia berjalan dan berpapasan dengan Lotta. Arsen menanyakan barang yang dia butuhkan untuk sementara. Beruntung, Lotta memilikinya. Lotta mengatakan akan mengantarkan benda itu ke kamar Axeon nanti. Jadi, Arsen masuk kembali ke kamar Axeon. Dia membantu Axeon mengeringkan dan mengoleskan extract aloevera berbentuk gel ke punggung Axeon.
"Apa yang ada dipikiranmu sebenarnya?"
"Menolong,"
"Tapi, kau bisa menggendongnya dan menjauh dari sana,"
"Pikirmu aku bisa berpikir jernih saat itu?"
"Kau harusnya bisa. Karena sejauh yang aku tahu, kau orang yang paling tidak gegabah,"
"Aku tidak bisa. Saat itu pikiranku buntu. Hanya rasa panik yang ada di otakku. Badanku bergerak dengan sendirinya tanpa aku sempat berpikir,"
Arsen mengangguk paham. Semua orang bisa saja kehilangan akal sehat jika sudah menyangkut orang yang berharga untuknya. Tapi, sejak kapan Zachary masuk ke dalam daftar hal berharga milik Axeon?
"Apa dia benar-benar baik-baik saja?" Tanya Axeon.
"Zachary? Dia baik-baik saja. Aku sudah mengatakannya padamu. Dia hanya sedikit memar karena, keningnya terbentur ujung meja. Sisanya aman,"
"Lebih baik kamu memeriksanya. Dia lebih penting,"
"Zachary baik-baik saja, kak,"
"Pergi dan pastikan dia baik, Arsen,"
![](https://img.wattpad.com/cover/125868718-288-k453627.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[DS #3] Save Me Hurt Me
Teen FictionDimitra Series yang ketiga Putra ketiga dari keluarga Dimitra yang bekerja sebagai dokter di sebuah rumah sakit "Tolong saya..." Sebuah kalimat yang terngiang di kepala sang dokter selama berhari-hari. Apakah permintaan orang tersebut? Akankah sang...