Tolong Bantu

6K 517 24
                                    

Arsen terbangun saat hari mulai senja. Arsen mendengar suara gemericik air namun, tidak menemukan siapa pun di sekitarnya.

"Alesha?" Panggil Arsen.

Tidam ada jawaban. Arsen akhirnya memilih mengambil gelas di nakas dan meminum air di gelas itu lalu, meletakan gelas itu kembali.

"Astaga Tuhan!"

Pekikkan itu membuat Arsen terkejut. Arsen terdiam dengan mata yang terpaku pada sosok gadis yang tengah memegang handuk itu.

"Aira?" Panggilnya ragu.

Gadis itu menghampirinya dan duduk di kursi terdekat.

"Hai," sapa Naira.

Arsen masih tertegun melihat Naira duduk di depannya. Dia pikir gadis itu sudah pergi entah kemana. Arsen tidak terlalu berharap banyak.

"Kak?"

Arsen terkejut dan berdeham kecil. Dia tersenyum dan menyapa gadis di depannya.

"Apa kabar, Aira?"

Naira tercengang.

"Harusnya Naira yang tanya itu ke kakak. Kakak apa kabar? Masih sakit lukanya?"

Arsen menggeleng kecil.

"Tidak. Tidak ada yang sakit,"

Naira mengangguk. Dia memberikan handuk di tangannya ke Arsen. Handuk yang masih hangat. Arsen mengambilnya dan mengucapkan terima kasih. Dia mengusap wajahnya dan meletakan handuk itu di nakas.

"Kamu dari tadi disini?"

"Hn. Dari siang. Eren dan Lisa tadi datang tapi, sudah pulang lagi,"

Arsen mengangguk.

"Aira,"/"Kak,"

Mereka tertawa kecil.

"Kakak duluan,"

"Tidak. Kamu duluan,"

Naira mengangguk. Dia menarik napasnya sejenak.

"Kak, sebenarnya kejadian di kapal waktu itu bagaimana?"

Arsen terkejut. Tapi, dia memang mau membahas itu tadi.

"Ummm... jadi..."

..........

"Kak, Alesha mana?" Tanya Arsen saat dia baru datang. Di kapal milik ayahnya itu hanya ada Ardan dengan istrinya, juga Arman dengan Natasha.

Arsen tidak mendapatkan jawaban. Entah bagaimana tiba-tiba saja dia diikat oleh sang kakak sulung di sebuah kursi kayu.

"Kak? Apa-apaan ini?" Tanya Arsen.

Arman dan Ardan hanya diam. Mereka diam dan saat itu Alesha masuk ke dalam.

"Eh, sudah datang, kak Arsen,"

Ardan terkekeh kecil dan mengacak rambutnya sejenak.

"Kakak mau apa? Ini ada apa sih? Kenapa aku diikat begini?"

Masih tidak ada jawaban. Arsen mencoba membuka ikatan itu namun tidak berhasil. Akhirnya, Arsen dihadapkan pada sebuah i-pad yang terhubung pada kemera kecil yang kakaknya pakai.

[DS #3] Save Me Hurt MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang