Officially

4.9K 435 13
                                    

Arsen berdiri di depan rumah kekasihnya. Dia memang sudah menghubungi gadisnya kalau dia akan berkunjung. Arsen mendengar suara kunci yang dibuka dan tak butuh waktu lama sampai pintu pagar tinggi di depannya terbuka. Arsen langsung tersenyum. Dia mengecup kening Naira dengan sayang.

"Hai, sayang," sapa Arsen.

"Hai kakak,"

Arsen mengajak Naira berangkat. Dia melirik pintu dalam yang tertutup rapat.

"Eren dan Lisa kemana?" Tanya Arsen.

"Pergi,"

Arsen mengangguk saja. Dia membukakan pintu untuk kekasihnya dan mengajak gadis itu pergi ke mall. Dia tersenyum saja saat melihat Naira nampak sibuk dengan ponselnya.

"Ada apa?" Tanya Arsen.

"Itu loh... Eren dan Lisa di-chat tidak dibalas,"

Arsen mengusap rambut Naira dan mencium pipinya dengan sayang.

"Mungkin mereka sedang menonton? Siapa tahu, kan?"

Angga menurunkan mereka di lobi Mall saat mobil itu sampai di mall. Arsen mengulurkan tangannya dan Naira menyambut uluran itu. Mereka berdua berkeliling mall. Naira mengernyit saat Arsen memaksanya untuk menerima satu paket lengkap treatment di sebuah salon. Setahu Naira satu paket lengkap itu bisa menghabiskan waktu tiga jam.

"Kak... serius ini?" Tanya Naira.

"Tentu saja,"

Arsen mengangguk pada petugas salon dan petugas itu memulai semuanya. Mulai dari perawatan badan, wajah, rambut, sampai tangan dan kaki. Pokoknya hari ini mulai dari ujung rambut sampai kaki Naira dirawat oleh petugas salon. Naira seperti seorang putri raja saja.

"Angga, tunggu Naira disini dan antar kesana, okey?"

"Baik tuan,"

"Pastikan dia aman dalam pengawasan kalian, paham?"

"Saya mengerti, tuan,"

"Setelah dokter Tomo pergi, anak dokter Fandi mulai berulah. Jadi, pastikan tunanganku sampai di acara kami dengan selamat,"

"Baik, tuan,"

Arsen beranjak dari sana. Dia berjalan menuju ke lobi dan disana Beno menjemputnya. Tiga setengah jam berlalu dan Naira selesai menjalani treatment.

"Maaf, nona," ujar salah satu pegawai salon itu.

"Ya?"

"Tuan meminta anda memakai gaun dan sepatu ini,"

Naira segera keluar dan hanya ada Angga disana. Angga memberikan kartu pada Naira.

"Pakai gaunnya, sayang,"

Itu yang tertulis di kartu itu.

"Kak Arsen kemana?" Tanya Naira

Angga memberikan satu kartu lagi.

"Angga akan mengantarmu menemuiku nanti,"

Naira mengangguk. Dia kembali masuk dan membiarkan semua pegawai salon membantunya. Pakaian yang Naira pakai dimasukkan ke dalam sebuah kantung. Naira bahkan didandani dan rambutnya ditata dengan model yang Naira sendiri bingung.

"Kak," panggil Naira pada Angga.

Angga mengulurkan tangannya membantu Naira berjalan dengan balutan gaun yang di tutupi sebuah jubah berbahan beludru. Dia menuju ke lobi dan menemukan Beno sudah kembali dan sudah menunggu mereka. Angga membukakan pintu, membiarkan Naira masuk dan menutup pintunya.

[DS #3] Save Me Hurt MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang