09 : MEMORY

8.9K 730 4
                                    

HAPPY READING

Saat ini Nayara sedang berada di taman rumahnya bersama banyak orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Nayara sedang berada di taman rumahnya bersama banyak orang. Hari ini adalah hari Minggu yang dimana Nayara dan para sahabatnya sudah resmi lulus kemarin hari Sabtu. Mereka sedang melakukan piknik kecil kecilan ditaman.

Sudah dua hari juga Orangtua Nayara pergi meninggalkan Nayara dan semua orang. Nayara yang masih ada raut kesedihan hanya mampu menahannya agar Om dan Tante nya atau yang lain lain tidak khawatir dengannya.

Nayara sedang bermain bulu tangkis bersama para sahabatnya. Nayara sangat jago dalam bermain bulu tangkis, selain itu ia juga pandai dalam memanah, berenang fan bermain kuda. Sampai pada akhirnya Alm. Alex pun membelikan kuda untuk Nayara, namun kuda malah menyakiti Nayara dan pada akhirnya Nayara tidak mau lagi untuk berkuda.

"Nay, kamu udah beres belum pakaian yang mau dibawa ke pesantren?" Tanya Nima menghadap ke Nayara.

"Alhamdulillah, udah Bun." Jawab Nayara tersenyum kepada Nima. Nima pun ikut tersenyum kepada ponakannya itu.

"Aira, kamu dimana pesantrennya?" Tanya Nima lagi kepada Aira ketika melihat Aira duduk disampingnya.

"Di Bandung, Tan." Jawab Aira menoleh kepada Nima dengan senyuman.

"Berarti sam-

"Assalamualaikum!" Salam seorang laki laki yang dibelakangnya ada 3 orang lainnya. Siapa lagi kalau bukan Reyhan dan para sahabatnya. Semuanya menyalim tangan Nima.

"Waalaikumussalam!" Jawab Semua orang disitu.

"Kamu kemana aja bang?" Tanya Nima kepada anak sulungnya itu.

"Habis ngumpul, Bun." Jawab Reyhan dan duduk disebelah Nayara diikuti oleh para sahabatnya.

"Lin, Sya sini!" Panggil Nayara kepada Syalin dan Tasya. Dan mereka pun menghampiri Nayara dan duduk bersamanya.

"Kenapa?" Tanya Tasya ketika sudah duduk disamping Nayara.

"Kalian kapan kuliahnya?" Tanya Nayara kepada Syalin dan Tasya.

"Alhamdulillah, bokap gue bilang gak jadi kuliah diBogor." Jawab Syalin bahagia karna masih ada di kampung halamannya. Namun tiba tiba raut wajah bahagia itu memudar..

"Tapi..gue dimasukkin ke pesantren." Jawab Syalin.

"Hah?!! Pesantren dimana?" Tanya Nayara sekaligus kaget.

"Gue sama Tasya pesantren di Bandung, tapi kurang tahu dimana pesantrennya." Jawab Syalin.

"Wihhh, semuanya di Bandung." Celetuk Aira dengan tersenyum bahagia.

"Eh iya semuanya di Bandung kan?" Kata Tasya yang baru ngelek.

"Iya." Jawab mereka semua.

"Semoga aja kita samaan ya pesantrennya...

ARAFNAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang