30 : KANTOR

6.9K 612 6
                                    

HAPPY READING

Seminggu kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu kemudian...

Kini sudah seminggu Nayara dan juga Afnan tinggal di Jakarta. Afnan dan juga Nayara sudah beraktivitas seperti biasanya, dimana Afnan di sibukkan oleh pekerjaannya sedangkan Nayara ia melakukan kuliah online.

Seperti biasanya, Nayara harus bangun jam 5 pagi untuk melakukan apa yang harus di lakukan oleh seorang istri, yaitu memasak sarapan untuk di santap pada pagi hari.

Memang sulit untuk bangun pagi setiap hari. Apalagi Nayara dulunya seorang nonis yang berarti tidak selalu bangun pagi, bagi dirinya. Dan sekarang ia sudah menjadi mualaf, yang berarti sudah harus bangun pagi.

Karna Nayara yang terus di rumah sendirian tidak ada teman, akhirnya pun Afnan menyewa seorang pembantu untuk membantu Nayara dalam mengurus pekerjaan rumah. Dan Nayara pun sudah pandai bergaul dengan tetangganya.

Tok

Tok

Tok

Ceklek

"Assalamualaikum bi."

"Waalaikumussalam, eh Ririn. Ada apa Rin?" Tanya bi Siti, pembantu Nayara dan Afnan.

"Ada mas Afnan nya gak, bi?" Tanya Ririn, tetangga Nayara.

"Den Afnan masih didalam atuh neng." Jawab bi Siti.

"Bisa kas--

"Siapa bi?" Suara Nayara.

"Ini non ada neng Ririn." Jawab bi Siti.

"Kenapa, Rin?" Tanya Nayara kepada Ririn.

"Ini Nay kasih di mas Afnan ya," Kata Ririn sambil tersenyum dan seraya mengasih Nayara bekal makanan.

"Bilang ya di mas Afnan nya, ini saya buat sendiri dari pagi loh." Ucap Ririn tersenyum.

"Iya Rin, nanti Nay kasih di mas Afnan." Kata Nayara.

"Iya Nay, makasih ya." Jawab Ririn dan melenggang pergi.

Nayara menutup pintu.

"Keliatan banget non, kalau neng Ririn itu suka sama Aden Afnan." Ujar bi Siti.

"Buktinya dia aja ngasih makanan pasti hanya untuk den Afnan aja, jarang dia ngasih ke mbak juga." Sambung Bi Siti.

"Udah bi, gausah berburuk sangka dulu." Kata Nayara sambil tersenyum, walau dalam hati tidak.

"Astagfirullah iya non, maaf atuh." Ucap bi Siti.

"Gapapa bi, yuk masak masak lagi," ajak Nayara dan mereka pun masuk ke dalam dan melanjutkan masakan mereka.

20 menit kemudian...

"Pagi sayang." Ucap Afnan dan mencium sekilas pipi Nayara yang sedang memasak.

ARAFNAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang