37 : PESANTREN

6.5K 554 15
                                        

HAPPY READING

Malam hari tiba, semuanya sudah terkumpul di depan meja makan dan tentunya mereka sedang menyantap makanan yang berada di atas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari tiba, semuanya sudah terkumpul di depan meja makan dan tentunya mereka sedang menyantap makanan yang berada di atas meja.

Kali ini ada anggota baru di keluarga mereka, yaitu balita mungil yang sedang duduk di atas meja karna jikalau ia duduk di kursi ia akan tenggelam karna meja yang besar dan tinggi.

Nayara dan juga Afnan sudah menceritakan siapa Balita mungil ini, siapa lagi kalau bukan Rora si balita perempuan.

"Rora, mau makan apa? Biar aunty ambilin ya." Ucap Aira tersenyum dengan lebar.

"Lola, mau ayam kecap auty," Jawab Rora antusias.

"Rora suka ayam kecap, ya?" Tanya Aira sambil mencubit pipi Rora.

"Cuka banget auty, bunda selalu buatin Lola." Jawab Rora dengan bahagia serta antusiasnya.

Dengan senang hati, Aira pun mengambilkan ayam kecap kesukaan Rora dan menaruh nya di piring makan Rora.

"Nih, ayo makan sekarang." Mereka pun makan dengan tak henti hentinya tersenyum kepada Rora yang terlihat sangat menggemaskan.

Di tengah acara makan mereka berlangsung, ada seseorang mengetuk pintu Ndalem membuat mereka menghentikan acara makan mereka sejenak.

"Kalian lanjutin aja makannya, biar Aira yang buka." Kata Aira dan diangguki mereka.

Aira pun beranjak dari kursinya dan langsung menuju ke ruang tamu untuk membukakan pintu Ndalem.

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan seorang pria dengan postur tubuh yang tinggi dengan wajah datar nan dinginnya.

"Assalamualaikum, Ning." Salam seseorang itu dengan singkat membuat Aira yang membuka pintu menelan susah susah ludahnya.

"W-waalaikumussalam." Jawab Aira dengan gugup.

"Afnan-nya ada?" Tanya seseorang singkat.

"A-ada kok didalam," Jawab Aira gugup dengan menunduk, saat ini jantung nya sedang berdegup kencang.

"Boleh masuk?" Tanya seseorang itu lagi dengan datar.

"Em b-boleh, duduk aja dulu disini, biar saya manggil bang Afnan dulu." Ucap Aira masih menunduk dan segera pergi ke ruang makan memanggil Afnan.

"Bang, ada temen Abang di depan." Ucap Aira kepada Afnan yang ternyata sudah menyelesaikan makanannya.

"Siapa?" Tanya Afnan seraya mengelap bibirnya dengan tisu untuk membersihkan bibirnya.

"Reyhan bang," Jawab Aira.

"Oh yaudah, kamu lanjutin aja makannya biar Abang ke depan." Suruh Afnan dan diangguki Aira.

Afnan pun ke depan untuk menemui Reyhan yang berada di ruang tamu.

"Assalamualaikum." Celetuk Afnan sambil menepuk bahu Reyhan.

ARAFNAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang