HAPPY READING
Keesokan harinya.
Afnan terbangun kala suara tangis bayi yang menggelegar pada ruangan tersebut. Afnan mengucek matanya, saat sudah membuka matanya dengan sempurna ternyata Nayara sedang menimang-nimang bayinya.
"Sayang.." Ucap Afnan dengan suara khas orang bangun.
"Loh, udah bangun? Maaf ya karna aku kamu kebangun deh." Kata Nayara sambil mendekat kearah Afnan.
"Ini bukan salah kamu, sayang. Ini anak aku lagi nangis, gapapa kok udah biasa anak yang baru lahir terus nangis malem malem." Ucap Afnan tersenyum sambil mengambil Baby El di tangan Nayara.
Nayara tersenyum kearah Afnan. Saat masih menggendong-ngendong baby El, ternyata baby Ila ikut terbangun. Dengan sigap, Nayara langsung mengambil baby Ila dan menggendongnya.
Nayara terus mengayun-ayun Baby Ila, namun baby Ila masih saja terus menangis. Hal itu membuat Nayara kesulitan.
"Ih kok gak berenti berenti sih nangisnya, sayang? Cup cup jangan nangis, sayang ini udah malem." Ucap Nayara sambil menimang-nimang baby Ila. Namun, baby Ila masih saja nangis.
"Sabar aku taruh baby El-nya ke box bayi dulu ya, habis itu aku ambil adeknya." Kata Afnan lalu menaruh baby El di sebuah box khusus bayi.
Afnan pun langsung mengambil alih gendongan baby Ila dari sang bunda.
"Dia mau sama kamu keknya." Kata Nayara tersenyum.
"Iya nih, langsung anteng dong." Ucap Afnan menatap sang anak perempuannya yang sudah agak berhenti menangis.
"Udah tenang tuh, sini aku susuin." Kata Nayara sudah duduk bersila di brangkar rumah sakit.
Afnan pun mencium pipi sang anak dan langsung memberi baby Ila kepada Nayara. Setelah baby Ila sudah berada di pangkuan Nayara, Nayara pun langsung membuka resleting pakaiannya dan langsung menyusui baby Ila.
"Eh iya, kamu udah kasih susu abangnya belom?" Tanya Afnan sembari perhatikan anaknya yang sedang meminum susu itu.
"Udah kok tadi." Jawab Nayara sambil tersenyum.
Tak lama kemudian terdengar suara bayi membuat keduanya tersentak kaget. Ternyata baby El terbangun menangis.
"Duh baru aja adeknya udah tidur, eh malah si Abang yang bangun." Kekeh Nayara lalu merapihkan kembali bajunya saat Zila sudah selesai minum susu. Afnan pun dengan sigap mengambil Zila di gendongan Nayara.
Nayara bangkit dan langsung mengambil Ziel di box khusus bayi.
"Jangan susu lagi ya, nak? Nanti kamu muntah lagi banyak minum susu." Ucap Nayara sambil menimang-nimang Ziel.
"Nimangin dulu baby Ila-nya ya, mas. Nanti kalau udah di taruh di box bayi malah ke ganggu sama baby El." Ucap Nayara sambil menimang-nimang Ziel yang sudah hampir tak kedengaran suara tangisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAFNAN [END]
Teen Fiction-FOLLOW DULU BARU BACA YAA- Seorang gadis yang mualaf dikarenakan kecintaan terhadap Islam dan ia juga mengalami mimpi yang sangat membuatnya gelisah. Dan yang merasakan mimpi itu bukan hanya dirinya tetapi semua keluarganya. Seorang pria yang terke...