HAPPY READING
Pagi hari tiba, Afnan mengerjapkan matanya berulang kali saat cahaya remang-remang menghampirinya. Ia meraba raba di sampingnya dan tidak ada orang.
Afnan langsung terduduk kala matahari yang sudah terbit. Ia ketiduran saat selesai sholat subuh. Ia melirik kearah sampingnya dan ternyata tidak ada satu pun orang.
Mata Afnan berkaca kaca kala mengetahui jikalau Nayara meninggalkan nya sendiri di dalam kamar ini.
"Nayara..." Panggil Afnan dengan mata yang sudah mengalir air mata.
"Nayara!!" Panggil Afnan sekali lagi dengan keras dan masih dengan mata yang berkaca kaca.
"Nay! Kamu dimana?!!" Teriaknya sambil mencari cari Nayara dengan telanjang dada dan hanya memakai sarung sebagai pengalasnya.
Sedangkan di bawah, Nayara sedang membantu umi dan juga Aira menyiapkan makanan untuk sarapan. Ummi dan Aira sedang menyusun peralatan makan di meja makan.
Sedangkan Nayara, ia berada didalam kamar mandi untuk membuang air kecil. Ia mengerutkan keningnya dengan bingung.
"Kok, aku belum haid ya? Padahal udah telat dua minggu." Bingung nya merasa tidak beres.
Tak mau berlama lama didalam kamar mandi, ia pun segera keluar dari kamar mandi itu.
Saat keluar ia mendengar suara Afnan yang berteriak memanggilnya. Ummi pun berkata kepada Nayara.
"Nay, Afnan manggil kamu tuh. Dia kenapa, Nay? Kok kayak suara nangis gitu, dia manggilnya?" Tanya ummi bingung kepada Nayara.
"Nay juga gak tau ummi, gak biasanya juga manggil gitu." Nayara ikut bingung.
"Yaudah kamu kesana aja deh Nay, biar ummi dan Aira yang siapkan. Sana gih!" Suruh Ummi kepada Nayara.
"Yaudah mi, Nay keatas dulu ya." Ummi pun mengangguk dan langsung melanjutkan acara mempersiapkan makanan.
Ceklek
"Assa-
"Hiks.. kamu dari mana? Kok ninggalin aku sih? Hiks..hiks.." Belum sempat Nayara mengucapkan salam sudah terlebih dahulu di potong oleh Afnan.
"Astagfirullah, kok nangis sih?" Tanya Nayara kaget melihat buliran buliran air mata keluar begitu deras pada pipi Afnan.
"Kamu ninggalin aku..hiks..hikss.." Afnan masih menangis dengan kencang.
Ih kok jadi gini sih? Batin Nayara bingung plus kaget melihat tingkah Afnan saat ini.
"Kamu kenapa sih?!" Tanya Nayara menaikkan nada suaranya, namun masih seperti biasanya hanya menambahkan 1 tingkat.
"Kamu bentakin aku?" Ucap Afnan dengan mata berkaca-kaca.
Nayara menatap Afnan cengo. "Eh enggak enggak, maaf udah bentakin kamu. Sini!" Ujar Nayara merentangkan tangannya minta di peluk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAFNAN [END]
Teen Fiction-FOLLOW DULU BARU BACA YAA- Seorang gadis yang mualaf dikarenakan kecintaan terhadap Islam dan ia juga mengalami mimpi yang sangat membuatnya gelisah. Dan yang merasakan mimpi itu bukan hanya dirinya tetapi semua keluarganya. Seorang pria yang terke...