32 : AFTER THAT INCIDENT

8.4K 612 14
                                    

HAPPY READING

HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

03.00

Nayara mengerjapkan matanya saat netra penglihatan nya menangkap cahaya yang terang benderang membuat dirinya terusik dalam tidurnya.

Ia menggeliat dari tidurnya seraya meringis kala sakit pada bagian bawahnya. Ia bangun dari tidurnya dengan susah payah dan berhasil, ia pun duduk seraya mengumpulkan nyawanya.

Nayara kembali meringis ketika merasakan sakit lagi pada bagian bawahnya.

Ceklek

"Eh udah bangun?"

Nayara terkejut kala ada orang yang masuk kedalam kamarnya. Afnan terkekeh saat melihat wajah Nayara yang terkejut dengan wajah polosnya saat bangun.

Afnan melangkah kearah Nayara dengan tangan yang menenteng sebuah botol

"Kenapa, hm?" Tanya Afnan ketika sudah duduk di ranjang dan mengelus pipi Nayara.

Nayara menoleh kearah Afnan, tiba tiba otaknya teringat kejadian tadi malam membuat pipinya bersemu.

"E-enggak." Jawab Nayara gugup dan menundukkan kepalanya.

Afnan terkekeh melihat wajah Nayara yang bersemu. "Yaudah ayo mandi, bentar lagi adzan Subuh." Ajak Afnan.

"E-emm, kamu duluan aja deh, aku disini aja dulu." Kata Nayara berusaha tidak gugup.

"Loh, kenapa?" Tanya Afnan.

"Y-ya enggak, kamu duluan aja mandinya."

"Maksud aku, kita mandi bersama gitu, ayo." Ajak Afnan.

"Sunnah Rasul loh itu." Sambungnya.

"E-em engg- awsshh.." Ringis Nayara merasakan sakit pada bawah.

"Eh kenapa? Masih sakit ya?" Tanya Afnan dengan khawatir. Pertanyaan dari Afnan itu membuat Nayara bersemu.

"A-apaansih?!" Kesal Nayara sekaligus malu kepada Afnan.

"Bener loh, kemarin aja teriak teria--

"Ihhh udah.." Rengek Nayara dengan muka bersemu.

"Iya iya, yaudah aku gendong ya?" Kata Afnan seraya berancang ancang untuk menggendong Nayara.

"I-iya," Jawab Nayara terbata bata.

Afnan pun menggendong Nayara dan,,, entahlah mereka buat apa lagi di sana. Hanya mereka dan Allah yang tahu.

ARAFNAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang