HAPPY READING
Plak
Nima yang nampak kaget langsung refleks menutup mulutnya dan juga Nayara yang baru tiba langsung.
"REYHAN!!"
Aditama datang dengan kilatan amarah kala melihat Reyhan yang menampar Sarah dengan kencang membuat Sarah terjatuh sambil memegang pipinya yang memerah.
Sedangkan Nima, ia terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Reyhan kepada Sarah. Ia hanya mampu menutup mulutnya.
"KENAPA NAMPAR SARAH, REYHAN?!!" Kata Aditama dengan amarah memuncak.
"Bagaimana Reyhan gak nampar Sarah, Yah, sedangkan anak itu udah cemarin nama baik kita!!" Tegas Reyhan terlihat wajahnya yang memerah.
"Hah?! Maksud kamu apa, Rey?!" Tanya Aditama bingung.
Mendengar itu, membuat Nima juga merasa bingung. Ia pun mendekat mendekati Reyhan.
"Maksud kamu apa, Reyhan?!" Tanya Nima.
"Dia... Dia udah buat nama baik keluarga kita jadi tercemar!" Tegas Reyhan menunjuk kearah Sarah.
Sedangkan Sarah, ia nampak terkejut dengan tubuh yang menegang di tempat. Ia dapat tau apa yang akan ia dapatkan setelah ini.
"Jelasin dengan benar, Rey!" Perintah Nima menggoyang goyangkan lengan Reyhan.
Reyhan mengambil kertas yang tadi itu membuat Sarah melebarkan matanya. Tubuhnya gemetar tak karuan kala Reyhan membuka kertas itu dan langsung mengasih kepada Aditama dan Nima.
"Ini! Bunda sama ayah baca sampai habis!" Ucapnya memberi kertas itu.
Tubuh Sarah menegang kala tiba tiba bundanya itu menutup mulutnya terkejut. Sedangkan Aditama, ia menegang di tempat kala membaca berita tersebut.
Ia tak menyangka, anak yang ia besarkan dengan susah payah malah mengecewakan dirinya. Apalagi Sarah adalah anak perempuan satu satunya yang ia miliki.
Semua orang datang ke tempat kejadian itu, di depan kamar mandi. Nayara mendekat kearah Sarah yang menatap kosong ke depan dengan tatapan miris, Nayara pun mendekapnya dengan susah payah karna jahitan pada itunya masih sakit.
Nima beranjak ke tempat Sarah, ia langsung menarik tangan Sarah dengan kencang hingga Sarah berdiri dengan terpaksa.
Plak
"BUNDA KECEWA SAMA KAMU, SARAH!!" Setelah mengatakan itu, Nima langsung pergi beranjak dari tempat itu.
Tamparan keras itu di rasakan perih oleh Sarah. Ia menangis sambil meraung Raung memanggil Nima.
Nayara mendekap tubuh Sarah dengan bercucuran air mata.
Reyhan dan Aditama masih marah. Ya, mereka sepantasnya harus marah. Siapa yang tidak akan marah jika anaknya sudah mengecewakan dirinya sendiri. Apalagi kesalahan Sarah ini sudah lewat dari batas wajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAFNAN [END]
Teen Fiction-FOLLOW DULU BARU BACA YAA- Seorang gadis yang mualaf dikarenakan kecintaan terhadap Islam dan ia juga mengalami mimpi yang sangat membuatnya gelisah. Dan yang merasakan mimpi itu bukan hanya dirinya tetapi semua keluarganya. Seorang pria yang terke...