31 : INCIDENT

8.7K 688 37
                                    

HAPPY READING

Setelah sholat subuh, Afnan menyuruh Nayara untuk tidur kembali bersamanya karna ia masih merasa capek setelah kemarin ia harus mengerjakan pekerjaan kantor yang sangat banyak sampai sampai ia tidur di jam dua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah sholat subuh, Afnan menyuruh Nayara untuk tidur kembali bersamanya karna ia masih merasa capek setelah kemarin ia harus mengerjakan pekerjaan kantor yang sangat banyak sampai sampai ia tidur di jam dua.

Kini sudah jam enam pagi, tetapi kedua pasutri muda itu masih memejamkan matanya. Lalu, diantara keduanya ada yang terbangun.

"Eugghhhhhh.." Lenguh Nayara ketika ia terbangun.

"Emm apa ni?" Kata Nayara saat merasa sesuatu barang berat yang menimpa perutnya.

Ia melirik ke bawah melihat perutnya, disitu terlihat ada sebuah tangan kekar berada di atas perutnya dan juga ada kaki yang memeluk diantara kedua kakinya.

Dan yang melakukan itu adalah Afnan suaminya sendiri. Kini Nayara terkurung sudah di dalam pelukan Afnan.

"Mas, lepasin aku mau masak dulu nih.." Ucap Nayara memohon kepada Afnan sambil berbisik.

"Mas Afnan, ayo dong lepasin.." Teriak Nayara namun tidak terlalu.

"...."
Tidak ada jawaban dari si empu membuat Nayara sangat kesal dengan suaminya ini.

"Ih lepas dulu dong, aku mau masak." Rengek Nayara.

Afnan merasa terganggu dengan ucapan dari Nayara terus menerus. "Kan ada bi Siti, sayang.." Kata Afnan sambil memejamkan matanya dan semakin memeluk Nayara dengan erat.

"Gak bisa dong, kan aku harus bantu juga," Balas Nayara memelas.

Namun tidak ada lagi balasan dari Afnan. Nayara pun langsung menyerah saja.

10 menit kemudian..

"Udah dong aku mau kebawah, aduhhh.." Kata Nayara putus asa.

Namun sama saja tidak ada balasan.
Nayara berbinar kala ia mendapat ide untuk mengerjai Afnan.

"Hikss.. lepasin.. a-akunya sesek..hikss." Nayara berpura pura menangis agar Afnan peka bahwasanya ia tidak mau melepas pelukan.

Mendengar Nayara menangis membuat Afnan terkejut dan refleks bangun dan langsung terduduk.

"E-eh eh kenapa nangis? Maaf, maaf aku minggir ya," Ucap Afnan kaget karna melihat Nayara yang menangis.

Akhirnya Afnan melepaskan pelukan dengan berat hati. Dan Nayara pun tersenyum puas. Langsung Nayara bangkit dari tempat tidur itu.

"Tapi boong aku gak nangis tau, aku hanya prank kamu." Kata Nayara sambil tertawa puas melihat raut wajah Afnan yang tegang langsung berubah datar.

"Kenapa prank gitu?" Tanya Afnan dingin bin datar.

ARAFNAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang