34 : BAIKAN

8.4K 613 13
                                        

HAPPY READING

Nayara menghapus air matanya yang keluar sedari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayara menghapus air matanya yang keluar sedari tadi. Kini ia sedang berada di mobil taxi. Saat masuk ke dalam mobil tersebut, ia tak henti hentinya menangis, namun menangis dalam diam hingga membuat supir taxi ini tidak mendengar atau melihat jikalau Nayara sedang menangis.

Nayara berusaha menghentikan air matanya yang mengalir terus menerus. Hingga matanya menangkap kearah samping.

"Pak, berhenti disana aja ya?" Kata Nayara dengan suara serak.

"Oh, iya mbak." Jawab supir taxi itu.

Supir taxi itu menghentikan mobilnya saat sampai di depan sebuah panti asuhan.

"Ini pak, makasih." Ucap Nayara tersenyum tipis.

"Iya mbak, sama sama."

Setelah supir taxi itu pergi, Nayara pun masuk ke dalam panti asuhan tersebut.

"Assalamualaikum.." Ucap Salam Nayara sambil mengetuk ngetuk pintu.

"Waalaikumussalam.." Jawab orang yang membuka pintu itu.

"Eh Nayara?!" Kejut ibu tersebut kala melihat Nayara.

Nayara tersenyum. "Bu, apa kabar?" Tanya Nayara lalu mencium tangan ibu Wati atau pengasuh anak anak panti.

"Alhamdulillah Nay, ibu baik baik aja." Jawab ibu Wati dengan tersenyum.

"Tumben sendiri? Afnan gak ikut?" Tanya ibu Wati.

Nayara terdiam sejenak. "I-iya Bu, mas Afnan nya lagi sibuk." Kata Nayara pastinya berbohong.

"Anak anak dimana Bu?" Tanya Nayara berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

"Ada didalam, ibu suruh belajar Al-Qur'an, tapi udah selesai kok."

"Kalau mau masuk ayo, mereka belum pada tidur kok." Ajak ibu Wati.

"Boleh Bu." Jawab Nayara dengan ramah.

Mereka pun masuk kedalam rumah panti asuhan itu.

"Assalamualaikum.." Kata Nayara.

Semua anak anak disini menoleh dan langsung menyerbu Nayara dengan pelukan.

Nayara dan juga Afnan selama berada di Jakarta, mereka selalu mengunjungi panti asuhan ini untuk mengasih sedikit sedekah untuk anak anak panti yang berada disini.

Makanya, Nayara dan juga Afnan dikenal oleh pengurus pengurus di panti asuhan ini dan pastinya anak anak panti ini juga mengenal keduanya begitupun sebaliknya.

"Kak Nay!!" Seru anak anak panti ini dengan sumringah.

"Kakak apa kabarnya?"

"Kak, dimana kak Afnan?"

Itulah pertanyaan pertanyaan yang terlontar dari anak anak disini.

"Kak Afnan nya lagi sibuk sayang, jadi gak bisa kesini." Jawab Nayara gemas dengan anak anak ini dan mencubit pipi mereka.

ARAFNAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang