26 : SYALIN & RIVAL?

6.4K 557 2
                                    

HAPPY READING!!

HAPPY READING!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I-itu...

"RIVAL?!!"

Ucap Afnan kaget saat Syalin dan pria yang mengandeng tangannya berada di depannya. Ia kaget dengan Rival sahabatnya memegang tangan seorang gadis. Padahal, Rival adalah anak yang tidak ingin berurusan dengan perempuan. Atau lebih kek gak mau dekat dengan perempuan, kecuali kalau sudah menikah.

Berarti Rival udah nikah sama Syalin?

Kita kira itu lah pikiran Afnan berkelana dalam otaknya.

Ia tak habis pikir saat Rival memegang tangan Syalin. Yang ia ketahui, Rival adalah anak tunggal. Meski dulu ada adiknya, namun adiknya itu sudah lama meninggal.

"R-rival? Syalin? Kalian?.." Kaget Nayara tak habis pikir dengan Syalin maupun Rival.

Aira, Tasya, dan Nafisah juga ikut terkaget akibat Dari semua itu.

Syalin kenapa megang tangan orang yang bukan mahramnya?

Kira kira begitulah pikiran ke-empat sahabat Syalin

Syalin yang melihat wajah ke-empat sahabatnya beserta suami Nayara terkejut, pun terkekeh miris. Ia tahu pasti apa yang terjadi jika orang terdekat nya tahu akan masalah ini.

"V-val.." Kata Afnan membuat Rival menoleh kepadanya.

Rival pun hanya tersenyum simpul. Ia berbalik menghadap Syalin yang terkekeh miris pun, langsung memeluk pinggangnya agar menyalurkan rasa semangat kepada diri Syalin.

Syalin menoleh ke sampingnya, ia melihat Rival tersenyum kepadanya dan ia pun ikut tersenyum kepada Rival.

Melihat itu, mereka semua tambah kebingungan. Apa yang terjadi kepada mereka?

"Nanti gue ceritain." Kata Rival sambil menepuk pundak Afnan yang masih syok.

Rival membawa Syalin masuk ke dalam mobil dibagian belakang.

"Ayo kita pulang, bentar lagi Dzuhur!" Ajak Rival dan berhasil membuat mereka menghentikan lamunan.

Mereka semua pun masuk ke dalam mobil dengan bersamaan. Nayara duduk di belakang bersama Syalin, Tasya, Aira dan Nafisah. Sedangkan Afnan dan Rival berada di depan mobil dengan Afnan yang mengemudi.

Di dalam mobil hanya terjadi keheningan yang melanda. Tidak ada satu pun yang membuka suara hingga sampai pada tempat tujuan.

Mobil Afnan sudah datang dari arah gerbang masuk pesantren. Langsung saja Afnan memarkirkan mobilnya di garasi mobil.

Karna kondisi lagi hujan rintik-rintik, mereka pun keluar dengan cepat cepat. Untungnya jarak garasi mobil dengan ndalem lumayan dekat.

Tasya, Aira dan Nafisah keluar duluan dengan berlari lari. Sedangkan Syalin, Rival, Nayara dan juga Afnan masih di dalam mobil.

ARAFNAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang