ARAFNAN [END]

16 : FITTING BAJU

HAPPY READING

Saat ini, Nayara masih saja termenung atas apa yang terjadi kepadanya. Ia sedang memikirkan tentang jawaban yang ia berikan kepada semua orang. Kemarin sudah datang Aditama dan Nima untuk membahas masalah itu, dan jawaban mereka adalah IYA, karna itu adalah suatu hukuman dan harus di pertanggung jawabkan.

Ia masih belum menyangka jika seseorang yang sudah ia sematkan dalam doanya itu yang sebentar lagi akan menjadi Calon Suaminya kelak.

Mungkin ini adalah cinta yang tidak bertepuk sebelah tangan. Karna..

YA! Nayara mencintai Afnan dalam diam seperti yang dilakukan oleh Fatimah Binti Muhammad kepada Sayyidina Ali Bin Abu Thalib. Dan begitu pun sebaliknya yaitu Afnan juga mencintainya dalam diam juga.

Namun keduanya belum menyampaikan perasaan satu sama lain.

•••••

Seminggu lagi pernikahan Nayara dan Afnan dilakukan. Setelah kejadian kemarin, banyak orang orang sudah tau tentang apa yang terjadi diantara keduanya. Banyak para santri serta Ustadz Ustadzah patah hati karna sang pujaan hati mereka lagi sedikit akan melangsungkan pernikahan.

Kini Nayara sedang berada di daerah depan Ndalem. Sambil mendengarkan Sholawat dari arah handphone yang ia lakukan, ia pun ikut menyanyikan sholawat tersebut.

Hayyul hadi~~

Bi Ajmal dzikro~~

Shollu ma'ana ma'ana hudldlor~~

Fahuwa 'imadi yawmal ma'adi~~

Nabiyyuna Thohal Mukhtar - Hayyul hadi~~

"Nay," Panggil seseorang yang suaranya dikenal oleh Nayara.

"Hm," Jawab Nayara masih memejamkan matanya.

"Gak nyangka seminggu lagi kamu udah jadi kakak ipar aku," Ucap Aira ketika duduk di sebelah Nayara.

Sontak pertanyaan itu membuat Nayara kikuk dan wajah yang seperti kepiting rebus.

"Iyaa. Oh iya aku mau ngomong sama kamu?"

"Ngomong apa?" Tanya Aira menoleh ke Nayara.

"Hmm..a-aku sebenarnya.." Ia jeda. "Aku sebenarnya, udah suka dari awal sama Gus Afnan." Jawabnya dengan menundukkan kepalanya, karna malu.