28 : MURUNG

7.3K 595 15
                                    

HAPPY READING

2 bulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 bulan kemudian..

Sudah hampir 2 setengah bulan pernikahan Nayara dan juga Afnan. Di setiap harinya pun mereka banyak bahagia kadang kadang sedih, gitulah. Memang di setiap rumah tangga itu pasti tidak ada yang mulus.

Begitu pun dengan pernikahan Nayara dan juga Afnan. Sungguh menikah di usia muda tidak pernah terlintas dalam otak Nayara maupun Afnan. Keduanya sama sama ingin menjadi seorang yang berkarir.

Pagi ini Nayara sedang berada di dapur sembari memasak makanan bersama ummi. Namun, ummi menyuruh Nayara untuk memasak duluan bersama para pengurus ndalem. Sedangkan ummi, pergi belanja ke pasar bersama salah satu pengurus ndalem.

Sejak jam 4, Nayara sudah bangun. Nayara melihat Afnan yang masih tidur sambil memeluknya. Ia jadi tak tega untuk membangun Afnan yang baru tidur saat jam 12 malam, dikarenakan Afnan yang masih bekerja di kantor ayahnya.

Namun, kewajiban untuk menunaikan ibadah sholat subuh harus tetap di laksanakan. Maka dari itu, Nayara harus membangunkan Afnan.

Saat sudah selesai Afnan dan Nayara sholat. Afnan sholat di Masjid sedangkan Nayara sholat dirumah.

Nayara pun melanjutkan kegiatannya di dapur untuk membuat masakan untuk di makan saat sarapan pagi ini. Kini ia sedang sendiri memasak, karna pengurus ndalem pergi membeli bahan yang kurang dan menyusul ummi.

Saat sedang asik mengaduk aduk makanan di wajan, Nayara terkejut kala sebuah tangan kekar melingkar di pinggangnya.

Ia tahu ini siapa.

"Sayanggg.." Suara manja Afnan sambil mendusel dusel di leher Nayara.

Ya! Dia adalah Afnan, sang suami.

"Ih lepasin dulu, aku lagi masak." Geli Nayara saat Afnan mendusel di lehernya.

"Gak mau!" Kata Afnan membuat Nayara kesal.

"Lepas dulu, aku masih masak loh ini." Kata Nayara berusaha sabar.

"Gak mauuu.." Rengek Afnan kesal dengan Nayara karna menyuruhnya melepaskan pelukan.

"Lepas gak?!!" Ancam Nayara sambil menaikkan spatula kepada Afnan.

"Gak takut, wle!" Kata Afnan mengejek Nayara sambil menjulurkan lidahnya.

"Ih lepasin dulu ih, aku mau masak." Rengek Nayara karna Afnan yang selalu mengganggunya.

"Enggak mau!" Afnan masih Keukeh.

"Kamu ya---

"Ekhemm.."

Deheman seseorang membuat keduanya mematung dan segera Afnan melepaskan pelukan. Keduanya menoleh ke belakang, terlihat ada Aira, Abi dan Ummi.

"U-ummi Abi," Ucap keduanya canggung.

Nayara malah menatap Afnan dengan tajam. Bagaimana pun ini adalah kesalahan Afnan, hanya dirinya.

ARAFNAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang