Seperti biasanya, ketika Aster datang ke rumah sakit, semua orang akan menyapanya dengan ramah. Terutama para perawat. Meski sudah tahu Aster tak lagi berstatus lajang, mereka tetap saja terus mencoba menarik perhatian lelaki pemilik senyuman gula jawa itu.
Walaupun janur kuning sudah melengkung, dan cincin perak sudah melingkar di jari manis, sepertinya para perawat itu tidak akan berhenti mengidolakan Aster. Apalagi suster Farah yang malah terang-terangan memberikan kotak bekal untuk Aster.
"Saya bikin sarapan untuk dokter Aster." Suster Farah menyela perjalanan Aster menuju ruangannya.
"Ahh, kebetulan sekali tadi saya sudah sarapan di rumah. Maaf ya, Sus?" tolak Aster. Kemudian menunjuk Darren yang kebetulan lewat. "Makanannya kasih ke dokter Darren saja."
Darren yang tak tahu apa-apa, mengangkat kedua alisnya. Seakan bertanya, Kok gue?. Sedangkan suster Farah memandangnya tanpa minat. Kemudian, berlalu begitu saja.
"Bisa-bisanya tuh cewek masih godain suami orang." Darren melihat kepergian Suster Farah sambil geleng-geleng kepala.
"Sebelum bendera kuning berkibar, pelakor bakalan terus berjuang. Sekarang janur kuning udah gak berlaku. Dan lo harus inget, perusak hubungan bukan cuma cewek. Cowok pun ada. Namanya perisor," tutur Aster.
"Hah? Perisor apaan?" Darren mendadak lemot.
"Perebut istri orang." Aster menepuk bahu Darren sebelum pergi begitu saja.
Dari sana, Darren jadi was-was. Ia khawatir hubungannya bersama sang tunangan akan terganggu oleh orang ketiga. Ya meskipun belum menikah, tetap saja Darren harus siap siaga menjaga tunangannya agar terhindar dari perisor.
Di ruangannya, Aster duduk sambil terus memandang kotal bekal berisi sandwich buatan Sisil. Terniat sekali Sisil menggambar bentuk hati dengan saus di atasnya.
Tring!
Ponsel Aster berbunyi, menandakan satu pesan masuk. Pesan dari Sisil. Aster terkekeh membaca isi pesan tersebut. Sisil itu pengamat yang baik. Sisil sudah langsung tahu apa yang Aster suka dan tidak suka. Buktinya, Sisil tahu bahwa Aster tak menyukai makanan mengandung daging, tanpa ia beri tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wife For Aster
General Fiction𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 genre : romantis, melodrama *** Di usianya yang nyaris kepala tiga, Aster tak kunjung memiliki tambatan hati. Masalah asmara di masalalu yang cukup sulit membuat Aster enggan membangun...