Ruang makan dan ruang tengah terhubung. Para suami yang perutnya sudah kenyang berkumpul di ruang tengah itu sambil menyalakan televisi untuk bermain PS. Sedangkan para istri yang sudah membereskan segalanya kini tengah berbincang di meja makan.
Sisil seperti memiliki teman baru saat bergabung dengan Nataya, Hila, dan Tera. Umur mereka rata-rata di atas Sisil, dan di sini Sisil yang paling bontot, hanya saja yang menyamakan mereka adalah sama-sama seorang istri dari salah satu perkumpulan suami itu.
Mulut perempuan memang tak pernah bosan untuk mengunyah, meskipun sering kali mengeluh ketika terlihat gemuk, tapi tetap saja ngemil tanpa henti, dan ujung-ujungnya mereka melakukan diet bodong.
Seperti yang dilakukan oleh Nataya. Nataya yang duduk di samping Sisil menopang dagunya sambil mengunyah keripik kentang sisa cemilan tadi. "Kalian pernah mikir gak, kalo suami kita itu gak beneran sayang sama kita?" celetuknya di sela-sela kunyahan.
Hila yang posisinya menghadap Nataya, otomatis dia harus menoleh untuk melihat suaminya. Lalu menimpali, "Pernah sih. Vano kalo udah sibuk tuh gak inget anak sama istri. Jadinya aku mikir, dia gak beneran sayang sama aku."
"Aku juga pernah mikir kayak gitu," sahut Tera yang sedang menyusui bayi di pangkuannya dengan dot.
Sisil sedari tadi hanya nyimak obrolan tiga wanita yang terlihat sangat dekat. Pantas saja dekat, mereka bertiga mungkin sudah sering bertemu.
"Noah tuh kayaknya sayang banget sama Harumi. Kok bisa sampai ngira Noah gak sayang sama kamu?" tanya Nataya yang tertarik dengan kisah Tera.
Tera ini baru menikah dengan Noah satu tahun yang lalu. Lalu, tak lama dari itu, mereka dikarunia seorang bayi perempuan bernama Harumi. Jelas berbeda kisah dengan Nataya dan Hila yang sudah bertahun-tahun menikah serta mempunyai anak laki-laki yang sama-sama berumur tiga tahun. Hubungan rumah tangga Tera ini masih terbilang dini.
"Aku waktu itu lagi ngidam. Dan aku ngidam pengen meluk monyet. Tapi kalian tahu juga 'kan kalo Noah itu musuh bebuyutan sama monyet? Jadinya dia gak izinin aku pergi ke kebun binatang buat meluk monyet. Aku marah dong, sampai tiga hari dia gak bujuk aku sama sekali, dia malah sibuk kerja." Tera bercerita dengan sisa-sisa kekesalannya dulu.
Hila geleng-geleng kepala. "Gila sih, kamu ngidamnya agak lain."
"Ya namanya juga ngidam 'kan? Di sana aku mikir nih, Noah gak bener-bener sayang," lanjut Tera.
"Untung aja bayinya gak ileran," cetus Nataya.
Tera manggut-manggut seraya menunduk, melihat Harumi yang terlelap dipangkuannya. Lalu, Nataya melirik ke arah Sisil saat sadar sedari tadi Sisil tak sama sekali membuka suara. "Oh iya, Sil. Kebetulan banget nih lagi ngidam. Btw, usia kandungannya berapa, Sil?"
Sisil tersenyum kikuk. "Udah masuk 12 minggu, Mbak."
"Wah, cepet juga yaaa! Gak kerasa Aster sebentar lagi punya bayi juga," ucap Hila ikut senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wife For Aster
General Fiction𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 genre : romantis, melodrama *** Di usianya yang nyaris kepala tiga, Aster tak kunjung memiliki tambatan hati. Masalah asmara di masalalu yang cukup sulit membuat Aster enggan membangun...