𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚
genre : romantis, melodrama
***
Di usianya yang nyaris kepala tiga, Aster tak kunjung memiliki tambatan hati. Masalah asmara di masalalu yang cukup sulit membuat Aster enggan membangun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aster baru saja masuk ke kamarnya setelah selesai jogging. Lalu, ia menyiram tubuhnya yang berkeringat dengan air dingin sebelum sarapan pagi dengan istrinya. Namun, saat hendak keluar dari kamar, suara notifikasi dari ponsel Sisil menahan langkahnya.
Karena rasa penasarannya, lantas Aster membawa kembali langkahnya ke bagian dalam kamar, dan melihat layar ponsel Sisil yang menyala di atas nakas. Kerutan di keningnya nampak jelas saat membaca dua pesan di lockscreen alat komunikasi itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sejak kapan Liam jadi seenaknya bertemu dengan Sisil? Aster hanya membiarkan dirinya melihat pesan itu. Ia tak berani membukanya lebih dalam lagi. Namun, jika tidak dilihat, Aster akan semakin tergerogoti oleh rasa penasaran. Pada akhirnya, Aster membuka ponsel Sisil meskipun itu melanggar privasi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
