Ego 📒

49 4 0
                                    


Brukkk

Genta tersungkur akibat di dorong oleh Ian secara tiba-tiba.

"Maksud lo apaan?! Gue lebih sayang sama Fia daripada elo!" bentak Ian lalu menarik tangan Agafia menyembunyikan gadis itu dibelakangnya.

"Sayang lo bilang? Jelas-jelas lo sering sama cewek lain," ucap Genta menatap Ian remeh.

"Gue emang brengsek! Tapi soal perasaan! Gue tetap milih Agafia apapun ceritanya!" bentak Ian sekali lagi.

Ian lalu menarik paksa Agafia menjauh, Genta bisa melihat wajah khawatir Agafia ketika menatapnya.

"Rasanya gue jadi antagonis disini," batin Genta.

Ia menerima uluran tangan Ejak yang sudah berdiri didepannya.

"Lo terlalu maksain ego lo," ucap Ejak.

"Ya udah 'lah, lagi pula udah terjadi," ujar Genta.

"Emang gak ada cara lain bos?" tanya Wanca yang baru saja datang.

"Iya kali gue ngorbanin orang lain," jawab Genta.

"Arghhh!" ringis Genta karena Siofra langsung menarik telinganya.

"Egois banget jadi cowok!" teriak Siofra memarahi Genta.

"Aish, 'kan udah gue bilang alasannya," ucap Genta membela diri.

"Bodoh amat!" ketus Siofra.

"Gak papa Gen, lo tetap keren pas tadi," puji Zoro

Genta hanya bisa mengangguk menanggapinya.

"Guys! Gue laper, kuy kantin," ajak Ipan langsung berlari pergi begitu saja.

"Gue juga!" Wanca pun sama ikut berlari.

"Fra, ikut?" tanya Ejak.

Siofra mengangguk kemudian pergi ke kantin bersama Zoro dan Ejak.

"Lo gak ke kantin?" tanya Genta ke Yuki, tapi sepertinya cewek itu tak mendengarnya

"Sikut lo memar," ucap Yuki khawatir sambil memegang tangan kanan Genta.

"Iya, mungkin karena di dorong Ian tadi," ujar Genta santai.

"Gue obatin ya, sebagai permintaan maaf gue."

"Lo salah apa emang?"

"Kan gara-gara gue lo terlibat masalah ini."

"Enggak, gue ikhlas bantuin kok."

"Ya udah tetap aja gue obatin ya."

Genta mengangguk pasrah. Ia membiarkan Yuki menuntun jalan menuju UKS.

Sesampainya di UKS, Genta langsung duduk di ranjang sedangkan Yuki mengambil kompres es.

"Lo bakal dimusuhi dong sama Ian," ucap Yuki sambil menempelkan pelan kompres es itu ke luka Genta.

"Gak masalah, emang dari dulu juga gue gak pernah cakap sama dia," ujar Genta menatap Yuki yang fokus pada lukanya.

"Lo sama Agafia udah baikan ya?" tanya Genta.

"Udah tapi tetap aja jarang bicara," jawab Yuki.

"Gak papa dong, yang terpenting udah baikan."

"Iya bener."

"Kakak lo gimana kabarnya?"

"Kayaknya baik aja deh, soalnya gue sama dia jarang tukar kabar."

Yuki menatap Genta lalu bertanya, "Lo suka ya sama Safira?"

PODROSTKI CAFE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang