Mengejar ❤

55 3 0
                                    


Gue gk bisa ke kafe, ad urusan maaf ya

Siofra menggerutu kesal karena Yuki tiba-tiba pulang duluan meninggalkan dirinya.

"Kenapa?" tanya Ejak yang sudah duduk diatas motornya.

"Yuki gak ke kafe," jawab Siofra.

"Lah kenapa pula? Perasaan tadi di kantin gak ada ngomong gitu," ujar Wanca.

"Entah, gaje banget tiba-tiba tuh anak," ujar Siofra.

Genta hanya diam. Ia lupa kalau sebentar lagi Yuki akan pergi bertepatan dengan acara rapat orang tua dan anggota guru.

"Yuki kenapa Gen?" tanya Zoro.

Genta hanya menggelengkan kepalanya lalu menghidupkan mesin motornya. "Ayo cabut, ntar gak sempat kerja."

Genta lalu pergi begitu saja meninggalkan sahabat-sahabatnya.

"Genta kenapa ya?" tanya Isadora.

"Perasaan semalam baik-baik aja sama Yuki," ujar Ipan.

"Pasti ada yang disembunyikan nih," ucap Wanca.

Siofra terdiam sejenak lalu diam-diam mengecek ponselnya.

***

"Meja-meja di rapatin aja biar agak luas," ucap Genta.

"Lah jadi jelek dong Bos," ujar Zoro.

"Enggak, nanti pake taplak mejanya," ujar Genta lalu pergi ke ruangannya karena mendapat panggilan telepon dari Samudra.

"Kepikiran Yuki terus ya?" tanya Ejak kepada Siofra yang sedang melamun.

"Hemmm."

Ejak menghela napas lalu duduk di samping pacarnya itu. Ia tak bisa apa-apa, ia hanya bisa memberi kenyamanan kepada Siofra saat ini.

"Eh tuh siapa ya?" tanya Wanca ketika melihat cewek datang.

"Ya pelanggan 'lah goblok!" ujar Zoro.

"Cantik pisan euy," puji Wanca yang langsung mendapat geplakan dari Ipan.

"Ingat Darya njer," ucap Ipan.

"Gue cuma puji doang bukan minta jadiin pacar," ujar Wanca santai.

Pembicaraan mereka terhenti karena ada cewek masuk lalu berjalan menuju kearah mereka.

"Eh cari apa Kak?" tanya Ipan sopan.

"Kalian teman-temannya Elvira ya?" tanya cewek itu.

"Eh iya Kak, Kakak siapa ya?" tanya Siofra.

Cewek itu tersenyum lalu berkata, "Aku kakaknya Elvira."

***

"Iya Pa, ada apa?"

"Semuanya udah kamu persiapkan Gen?"

"Udah Pa."

"Bagus, jangan buat Papa malu besok malam."

"Sekali-kali bikin Papa malu gak papa kali."

"Enak aja kamu!"

Genta tertawa karena Samudra yang kesal kepadanya. "Ya udah itu aja 'kan? Genta mau kerja."

"Iya itu aja, Papa juga mau ada meeting."

"Dah Pa."

PODROSTKI CAFE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang