Kantin sekolah begitu ramai apalagi dengan kericuhan yang di timbulkan oleh trio curut itu."Ro Ro Ro," panggil Wanca.
"Apaan?" tanya Zoro jengkel.
"Coba dengerin nih," ucap Wanca sambil memberikan earphone miliknya.
Zoro lalu memakai earphone Wanca, ia bisa mendengar seseorang memberikan teka-teki.
Tak berapa lama wajah Zoro langsung mau muntah mendengarnya. Dengan cepat pria itu melepas earphone Wanca.
"Gila lo ya!" teriak Zoro sedangkan Wanca tertawa melihat ekpresi kesal Zoro.
"Apaan emangnya tuh?" tanya Ipan penasaran.
"Coba aja Pan," ucap Zoro.
"Coba sini Ca," pinta Ipan.
Wanca lalu memberikan earphone miliknya. Ipan mulai mendengarkan suara di earphone tersebut.
"Anjir!!!" Dengan cepat Ipan melepas earphone Wanca.
"Emang apa sih itu?" tanya Siofra penasaran.
"Teka-teki lucu," jawab Wanca.
"Lah trus kok muka lo pada kayak gitu?" tanya Yuki.
"Tuh teka-teki lucu isinya garing semua, mual dengarnya," jawab Zoro.
"Masa pertanyaannya, 'Kapal, kapal apa yang gak bisa berlayar?', jawabannya 'kapalan'," jelas Ipan sambil menunjukkan ekpresi jijik.
"HAHAHAHA!!!" tawa Wanca lebar.
Mereka semua terdiam melihat Wanca yang tertawa dengan Jokes Cringe seperti itu.
"Nih anak humornya rendah banget ya," bisik Ipan.
"Emang idupnya bahagia banget mau gimana lagi," timpal Zoro.
Saat asik tertawa, pandangan Wanca beralih kearah teman sekelasnya yang membawa banyak sekali makanan gorengan.
"Eko! Banyak banget lo beli, tanggal muda lo ya?" tanya Wanca.
"Biasa Ca, lagi diskon tuh si Bukde," jawab Eko.
"Serius?!" seru Zoro sambil berdiri tegak.
"Sikatlah! Apalagi!" Trio curut segera menuuju stan makanan demi mencari makanan diskon.
"Emang gak ada malunya tuh bertiga," ucap Siofra heran melihat tingkah ketiga orang itu.
"Tapi kalo gak ada mereka gak bakal seru," ujar Genta.
***
"Bukde, saya mau terong gorengnya, trus tahu gorengnya, trus tempe gorengnya, trus goreng pisangnya-"
"Pisang goreng," potong Wanca.
"Suka gue 'lah," ketus Zoro.
"Cepatan woy!"
Ketiga siswa kocak itu sontak berbalik mencari asal suara tersebut. Tampak Ian dengan wajah datar menatap kearah mereka.
"Lah si Ian bakwan rupanya," ucap Ipan.
"Jeruk peras campur milo," ucap Zoro.
"Cakep!" ujar Ipan dan Wanca.
"Dah keras lo!" timpal Zoro.
Ian lalu tersenyum remeh. Ia maju selangkah mendekati trio curut itu sambil memasukkan kedua tangannya di saku celana.
KAMU SEDANG MEMBACA
PODROSTKI CAFE [SELESAI]
Подростковая литератураTentang Genta Sandyakala Samudra, siswa tajir yang membuka usaha kafe bersama teman-temannya. Tak sengaja kembali bertemu dengan Elvira Yuki Glucklich, mantan ketua kelasnya yang sangat cerewet. Yuki diajak oleh temannya untuk bekerja di kafe milik...