Dengan wajah tak terbaca, Genta melihat Safira yang dari tadi menatapnya sambil tersenyum."Lo gak ada rencana mau bilang kalo lo suka gue 'kan?" tanya Genta.
Sontak Safira tertawa mendengar pertanyaan pria itu didepannya itu. "Haha iya kali aku suka sama pacar adek aku."
"Gue gak pacaran sama Elvira," bantah Genta.
"Ah masa sih? Aku gak yakin deh."
Genta berdecih sebal, adik dan kakak sama saja menurutnya.
"Elvira gak pernah cerita soal lo sama kami," ucap Genta mengalihkan topik.
"Hemmm mungkin karena aku sama Elvira beda tempat tinggal kali ya," jawab Safira.
"Lo gak satu tempat tinggal sama Elvira?" tanya Genta heran.
"Iya, aku nginap di apartemen yang dekat dengan kuliahku."
Genta mengangguk paham lalu meminum kopi hangatnya.
"Hey Genta."
"Iya?"
"Kakak butuh cerita nih? Coba cerita dong," pinta Safira manja.
Genta yang mendengar hal itu langsung menekuk wajahnya kesal. "Sepertinya kakak Elvira ini suka menjahili orang ya."
"Ah aku tau! Kakak ingin dengar soal asmara kamu di sekolah dong," ujar Safira antusias.
"Asmara? Gue gak pernah pacaran dan gak minat pacaran," jelas Genta sambil menatap kopi hangatnya.
"Waahhh boleh Kakak tau alasannya?"
"Gak!"
Genta melirik Safira, apakah ucapan tadi terlalu ketus? Ah tidak, kakak dari Elvira Yuki itu malah tetap tersenyum.
"Kakak malah penasaran nih," ucap Safira membuat Genta terkejut. Pandangan Genta kemudian beralih melihat Yuki yang baru saja datang. "Elvira," gumam Genta.
"Lo betah ya ngomong sama Kakak gue," ucap Yuki sambil duduk di samping kakaknya.
"Eh Elvira," tegur Safira.
"Yang lain dimana?" tanya Genta.
"Udah pulang, udah siap gibahi elo pulang deh mereka," jawab Yuki santai.
Genta yang mendengar hal itu mendengus kesal. "Kalo gak Ipan yang mulai gibah duluan yang pasti si Zoro atau enggak palingan si Wanca."
"Mumpung ada Elvira, Kakak mau nanya nih adek aku tersayang," ucap Safira menatap Yuki.
"Kamu tau gak kenapa Genta gak mau pacaran?" tanya Safira.
Yuki yang mendengar itu sontak terkejut, ia melirik Genta yang hanya diam melihat gelas yang berisi kopi hangat.
"Gue gak tau Kak, gue kurang akrab sama Genta," dusta Yuki.
"Serius?" tanya Safira santai.
"Iya Kak," jawab Yuki kesal, ia tahu kalau kakaknya itu pasti tidak percaya dengannya.
***
"Kalian hati-hati ya, Kakak pulang dulu, byeeee," pamit Safira lalu pergi meninggalkan Genta dan Yuki menggunakan mobilnya.
"Bye Kak." Yuki melambaikan tangannya sekedar formalitas dengan kakaknya itu.
"Lo sama Safira emang kurang akrab?" tanya Genta.
Yuki mengangguk. "Karena Safira lebih aktif dalam pergaulan dibandingkan gue jadi dia lebih sering sama teman-temannya."
"Dari tingkahnya juga gue dah ngerti kalo Safira memang aktif banget," ujar Genta.
KAMU SEDANG MEMBACA
PODROSTKI CAFE [SELESAI]
Ficção AdolescenteTentang Genta Sandyakala Samudra, siswa tajir yang membuka usaha kafe bersama teman-temannya. Tak sengaja kembali bertemu dengan Elvira Yuki Glucklich, mantan ketua kelasnya yang sangat cerewet. Yuki diajak oleh temannya untuk bekerja di kafe milik...