Marahan? ☕

48 4 0
                                    


"Lo kenapa sama Genta?" tanya Siofra. "Marahan ya?"

Saat ini keduanya berada di dapur kafe.

"Mmm emangnya ada apa, Fra?" tanya Yuki.

"Soalnya tadi Genta langsung pergi aja gitu, biasanya 'kan nanya elo dulu mau nebeng apa enggak," jelas Siofra.

"Gitu ya," ujar Yuki pelan.

Apa iya Genta marah? Menurut Yuki, mungkin karena kejadian tadi Genta marah padahal Yuki bukanlah siapa-siapa Genta. "Mungkin dia kesal karna gue bohong kalo gue mau ke toilet eh malah kepergok sama Glen."

"Eh malah ngelamun di tanyain," ujar Siofra menyadarkan Yuki dari lamunannya.

"Eh enggak kok Fra, mungkin si Genta kesel aja kali karna gue lama banget di toilet," ujar Yuki berbohong.

"Yang bener Ki? Kalo ada apa-apa cerita aja, gue siap dengerin kok," ujar Siofra.

Sontak Yuki merasa bersalah, namun ia tidak bisa memberitahu sahabatnya itu. Pasti Siofra bakal memarahai Glen habis-habisan.

"Iya Fra, tenang aja deh, bentar lagi gue sama Genta baikan kok," ucap Yuki meyakinkan Siofra.

"Iya deh, cepet baikan lo pada, gak baik kita musuh-musuhan," ujar Siofra.

Ipan yang dari tadi sibuk menyuci piring diam-diam mendengarkan pembicaraan kedua gadis itu. Ia lalu berjalan keluar dari dapur melihat keadaan Genta.

"Genta marahan ya sama Yuki, Jak?" tanya Ipan menuju meja kasir.

"Kayaknya iya, soalnya tadi Genta langsung cabut aja ninggalin Yuki," jelas Ejak.

"Udah lama juga mereka gak marahan kayak gini," ujar Ipan sambil terkekeh.

"Tapi ini tumben loh," ucap Zoro tiba-tiba yang ternyata sudah berdiri di belakang Ipan.

"Buset! Ngagetin aja lo," ujar Ipan.

"Tumben karena kali ini si Genta-nya yang nampak ngambek, biasanya 'kan si Yuki," jelas Zoro.

"Pasti ada apa-apa nih," ucap Ipan curiga.

***

Genta yang sudah merasa lelah memilih duduk sebentar di kursi. Ia memijit pelipisnya karena merasa pusing.

"Kenapa sih gue?!"

"Gue bukan siapa-siapanya Elvira!"

Genta mendesah pelan lalu berjalan ke teras kafe untuk mencari udara segar.

"Lagi galau lo Bos?" tanya Wanca yang sedang duduk di motor orang.

"Enak aja, mana mungkin gue galau njir," jawab Genta.

"Yeee siapa tau lo lagi galau karna lagi marahan sama neng Yuki," ucap Wanca agak menyindir.

Genta langsung mendengus kesal. Pasti sahabat-sahabatnya itu memperhatikan gerak-geriknya saat di sekolah.

"Lo mau gue suruh bentar gak?" tanya Genta.

"Emang lo mau nyuruh gue ngapain Bos?" tanya Wanca balik.

"Beliin gue rokok."

Wanca langsung melotot kaget. "Serius Bos?! Tumben amat."

"Gue udah lama gak merokok," ujar Genta.

PODROSTKI CAFE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang