Pensi 2 🏫

67 5 0
                                    


Acara pentas seni sudah di mulai.  Para anggota OSIS mulai melakukan tugas mereka begitu pula dengan Genta dan sahabat-sahabatnya.

"Halo, semua sudah di posisi masing-masing 'kan?" tanya Arkandina.

"Sudah Kak!"

"Kak, gue kok jadi tukang parkir ya?!"

Para anggota yang lain tertawa mendengar suara Wanca yang protes karena dia di tugaskan menjadi tukang parkir bersama Zoro.

"Ejak, tolong lampunya di matiin, fokuskan sebagian lampu ke panggung," ucap Arkandina.

"Baik Kak."

Arkandina kemudian menarik napas dalam-dalam lalu keluar dari tirai panggung setelah mendengar intruksi dari MC. Ia kemudian memberikan kata-kata sambutan kepada para hadirin.

"Apa gak masalah Kak Dina ikut jadi pengurus? 'Kan ini acara kelas 3," ucap Siofra yang duduk di samping Ejak. Keduanya berada di ruang kontrol.

"Katanya sih ini bakalan jadi tugas terakhir dia," ujar Ejak menatap Arkandina yang sedang berbicara.

Selanjutnya kata sambutan dari ketua donatur sekolah yang dibawakan oleh Samudra, ayah dari Genta.

"Kok malah main hape sih, tuh dengerin papa kamu bicara," tegur Arkandina duduk di samping Genta. Keduanya berada di belakang panggung saat ini.

"Tiap hari juga denger dia ceramah Kak," ujar Genta memasukkan Hp-nya ke saku celananya.

"Kakak mending gabung aja sama anak kelas 3 yang lain deh, biar anggota OSIS kelas 2 yang ngatur acaranya," ucap Genta.

Arkandina tersenyum. "Aku mau ini jadi saat terakhir aku sebagai ketua OSIS."

"Kakak gak ikut dansanya dong?" tanya Genta karena memang, acara yang paling di tunggu anak kelas 3.

"Gak papa deh, acara ini berjalan lancar aja aku dah seneng banget malahan," jawab Arkandina tulus.

Genta terdiam sambil melirik Arkandina yang sedang tersenyum menatap ke depan. Genta kemudian berdiri di depan Arkandina.

"Ayok kita dansa, Kak!" ajak Genta.

Arkandina tersentak mendengar ajakan pria itu.

"Acara dansa adalah hal paling di tunggu murid kelas 3, kakak gak boleh ngelewatinya, jadi setidaknya kakak dansa sama gue aja," jelas Genta sambil mengulurkan tangannya mengajak Arkandina berdansa.

Arkandina yang mendengar itu lalu tersenyum. "Thanks, Gen," ucapnya sambil menerima uluran tangan Genta.

Keduanya berdansa pelan di belakang panggung yang untungnya tak ada orang yang melihat mereka.

"Kamu cowok yang baik ya, pantas banyak nyukai kamu," ucap Arkandina pelan.

"Kakak juga suka sama aku kali," ujar Genta sombong.

"Haha iya benar." Arkandina tak mengelak, ia memang menyukai pria yang sedang berdansa dengannya itu.

Genta agak tersentak karena Arkandina memeluknya tiba-tiba. "Kak."

"..."

Genta baru sadar kalau Arkandina sedang sakit karena merasakan tangannya yang dingin. Dengan cepat pria itu mengangkat tubuh Arkandina menuju UKS.

***

"Sebagian anggota OSIS berjaga di pintu masuk, beberapa tamu undangan bakal datang lagi," ucap Glen memberikan arahan.

"Glenn!"

Glen berbalik melihat temannya yang berlari kearahnya. "Apa Fer?"

"Kak Dina sakit."

PODROSTKI CAFE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang