Yuki berdiri dengan gugup di depan kelas Agafia, gadis itu berniat meminta maaf dan menjelaskan masalah mereka dulu."Fi," panggil Yuki ketika melihat Agafia baru saja keluar dari kelasnya.
Gadis itu melihat Yuki lalu hendak pergi, enggan berdekatan bersama Yuki lagi.
Grep
Agafia tersentak karena Yuki menahan tangannya. "Fi, biar gue jelasin, please." pinta Yuki.
"Gue gak butuh!"
"Gue cuma ingin lo ngerti, lo gak harus maafin gue kok," jelas Yuki lembut.
Agafia yang melihat itu dengan ragu mengangguk. Keduanya kemudian pergi ke taman belakang. Yuki kemudian menceritakan awal dari perselisihan mereka.
Sudah seminggu lebih Glen dan Yuki berpacaran, keduanya tidak begitu menonjolkan keromantisan mereka di sekolah, karena itu memang sudah menjadi syarat agar Yuki mau menerima Glen sebagai pacarnya.
Saat ini kelas Yuki sedang mengadakan praktik olahraga lari keliling lapangan. Para murid berbaris dengan Yuki sebagai membariskan teman-teman sekelasnya itu.
"Zoro Wanca! Yang bener barisnya!" teriak Yuki melihat kedua curut itu saling melenggak-lenggok seperti orang tak punya tulang.
"Ipan! Jangan asik gatal deh jadi cowok! Baris yang bener!" teriak Yuki lagi ketika melihat Ipan menggoda murid-murid cewek.
"Ejak! Lurusin sama depan lo!"
"Genta! Lo ngapain jongkok sih?!" teriak Yuki frustasi.
"Panas! Lo lama banget sih," celetuk Genta.
"Berdiri lo!" teriak Yuki ngegas.
"Mager!" Mata gadis itu melotot mendengar ucapan pria itu.
"Diri Gen!" teriaknya lagi.
"Ck iye-iye dasar...mak lampir," ucap Genta pelan.
Sebelum menunggu pak Ilham, guru olahraga mereka datang, terlebih dahulu mereka melakukan pemanasan lari beberapa keliling terlebih dahulu.
Saat berlari Yuki merasakan panas mulai menyengat dikepalanya.
"Kalo gak kuat bilang, Ki," ucap Siofra khawatir.
"Gak papa Fra gue bisa kok, cuman agak kepanasan aja," ujar Yuki.
Brukkk
Seketika Yuki terjatuh karena merasa sangat lelah. Siofra yang melihat itu terkejut berusaha membantu Yuki.
Edo yang kebetulan melihat kejadian itu langsung berlari dan menggendong Yuki ala bridal style.
"Gils guys, mak lampir tepar," celetuk Wanca heboh.
"Apakah ini yang disebut karma," timpal Zoro.
"Ataukah ini yang disebut modus karena si Edo ngambil kesempatan di dalam kesempitan," timpal Ipan sok drama. Sedangkan Genta dan Ejak hanya diam melihat kejadian itu.
Edo membawa Yuki ke UKS dan langsung menyuruh perawat disana memeriksanya. Tak berapa lama akhirnya Yuki sadar dan langsung diberi obat oleh perawat itu.
"Gimana? Udah enakan?" tanya Edo khawatir.
"Mmm udah...dikit tapi hehe..makasih ya Do," ucap Yuki tak enak.
"Gak papa namanya gue kawan elo," ujar Edo tersenyum.
Keduanya duduk bersama di ranjang UKS, tanpa mereka ketahui Agafia melihat interaksi keduanya. Ia cemburu melihat kedekatan Yuki dan Edo bukannya Yuki sudah memiliki Glen.
KAMU SEDANG MEMBACA
PODROSTKI CAFE [SELESAI]
Teen FictionTentang Genta Sandyakala Samudra, siswa tajir yang membuka usaha kafe bersama teman-temannya. Tak sengaja kembali bertemu dengan Elvira Yuki Glucklich, mantan ketua kelasnya yang sangat cerewet. Yuki diajak oleh temannya untuk bekerja di kafe milik...