Pensi 🏫

84 7 0
                                    


"Buat?" tanya Genta saat Yuki meletakkan segelas kopi hangat di meja.

"Buat saran lo semalam soal Agafia," jawab Yuki sambil tersenyum.

"Kalian udah baikan?" tanya Genta beralih fokus ke Yuki.

"Belum, tapi gue udah lega karna udah nyeritain yang sebenarnya," jelas Yuki.

Genta tersenyum lalu menyeruput kopi panasnya. "Gue ikut senang dengarnya."

Keduanya saling melempar senyum untuk sementara sampai suara Wanca merusak suasana keduanya.

"Hah! Jadwal pensi di percepat!!!" teriak Wanca heboh.

"Pasti ortu kita mulai dikirimi proposal dari OSIS," ujar Ipan mengecek pesan masuk.

"Oh, iya ya keluarga kalian 'kan cukup berpengaruh buat sekolah, pasti mereka langsung ngirimi proposal," ujar Siofra yang duduk di samping Ejak.

"Enak dong dipercepat! Kita bisa liat kakak kelas yang cantik-cantik," ucap Wanca sambil menbayangkan betapa cantik kakak kelas mereka memakai gaun.

"Bukan itu yang gue maksud Ca, pasti ortu kita bakal nyuruh kita buat berpartisipasi sama OSIS!" ujar Ipan frustasi.

"Iya juga ya, tapi 'kan kita bisa buat alasan kalo kita harus buka kafe," ujar Zoro sambil memainkan gitar.

"Nah bener juga tapi harus was-was juga soalnya ortu kita malah punya alasan lain," ucap Ipan.

Saat mereka asik berdiskusi soal pensi, tiba-tiba ponsel Genta berdering.

Papa
Kmu ikut ya acara pensi

G bisa pa, genta
harus buka kafe

Papa
Acarany kn pagi
bukany telat dikit
kn g papa

Genta menghela napas membaca pesan dari papanya itu. "Guys, kayak emang kita bakal ikut partisipasi deh," ucap Genta.

"Lah kenapa Gen?" tanya Wanca terkejut.

"Bokap gue chat gue, maksa gue harus ikut," jawab Genta.

"TIDAKKKKKKK!!!" teriak Ipan dramatis.

"NOOOOOOOO!!!" teriak Wanca ikut-ikutan.

"Udah gak papa, hitung-hitung ngisi kegabutan kalian," ujar Yuki sambil menyapu.

"Betul tuh, dari pada asik main gim aja," timpal Siofra menyindir mereka berlima.

••[PODROSTKI CAFE]•••

AULA SEKOLAH

"Buset cuma segitu doang
anggota OSIS yang bantuin?" ucap Wanca melihat beberapa anggota OSIS saja yang kerja.

"Paling sisanya pada santai-santai di kantin," celetuk Zoro agak kuat, dia tak takut ada anggota OSIS yang mendengar perkataannya.

"Heh kalian!"

Kelima orang itu mencari asal suara itu. Mereka melihat Siofra yang sedang berkacak pinggang menatap tajam mereka.

"Gue, Yuki sama Dora udah sengaja ikut sesuai keinginan lo pada eh malah kalian gak ada kerjanya!" bentak Siofra garang.

"Iye-iyeeee nih mau kerjaaaaaa," ujar Ipan malas meladeni cewek bar-bar itu.

PODROSTKI CAFE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang