Setelah beberapa lama mencari referensi di internet, Wanca akhirnya putus asa. "Bukan nemu ide malah kena ceramah Google gue," gumamnya."Au ah datangi aja rumahnya!" putus Wanca.
Pria bertubuh pendek memakai hoodie terlebih dahulu sebelum pergi ke rumah Darya menggunakan motor KLX miliknya.
Sekitar 20 menit, Wanca sampai di komplek perumahan Darya. Wanca suka dengan model perumahan disini, minimalis tapi tampak mewah.
"Assalamualaikum," ucap Wanca memberi salam.
"Waalaikumsalam, eh Wanca toh, Darya di ruang keluarga tuh," ujar Salma, ibu Darya.
"Iya makasih Umi." Dengan sopan Wanca mencium tangan Salma lalu pergi ke ruang keluarga.
Dada Wanca langsung syok saat melihat Darya sedang asik nonton bersama Bayu, ayah Darya. Namun yang membuat Wanca syok adalah anak dan bapak itu asik menonton acara Islami! Ngeri gak tuh bagi si Wanca.
"Apes dah idup gue," batin Wanca.
"Eh Sanca! Kamu kok disitu?" tanya Bayu terkejut melihat Wanca yang berdiri tak jauh dari sofa.
"I-iya Abi, baru nyampe hehe," jawab Wanca sambil nyengir.
"Sini kita nonton 'Khazanah' dulu ya, abis tuh ceramah ustad," ajak Bayu, sedangkan Darya tersenyum geli karena tahu apa yang dipikirkan Wanca saat ini.
"Baik Abi." Dengan wajah penuh keringat, Wanca duduk di sofa sendiri ikut menonton bersama Darya dan Bayu.
Hampir setengah jam ujian yang dilalui Wanca akhirnya usai.
"Dar, bikinin Abi sama Sanca minuman ya, kita mau olahraga dulu di luar," titah Bayu.
"Iya Abi."
"Ca, come on!" ajak Bayu.
Dengan lesuh Wanca ikut ke halaman belakang, entah ujian apa selanjutnya yang akan ia alami.
"Kuatkan 'lah hamba-Mu ini ya Allah," batin Wanca.
Sesampainya di halaman belakang Wanca terkejut Bayu sudah berpakaian ala atlet pencak silat.
"Lah ngapain Bi?" tanya Wanca heran.
"Ca, kamu ada riwayat beladiri gak?" tanya Bayu balik.
"Riwayat kepeleset di kolam renang ada, Bi," jawab Wanca datar.
"Serius Ular!" tegur Bayu.
"Gak ada Abi," jawab Wanca cepat.
"Abi mau kamu jadi laki-laki yang kuat buat lindungi Darya, meski Abi memanh bakal restuin kalian tapi tetap aja, Abi masih khawatir kalo soal penjagaan Darya," jelas Bayu.
"Jadi Abi rencana mau ngajarin Wanca beladiri?" tebak Wanca.
"Benar! Tepat! Dan jitu! Jadi-"
"Hehe maaf nih Bi, Wanca gak butuh beladiri aja bisa jatuhin orang badan besar," potong Wanca sambil berpose cool. Wanca langsung mengingat kalau ia pernah membuat Zoro jatuh gara-gara sengaja Wanca tendang kakinya saat bermain futsal.
"Hebat dong tapi Abi tetap gak percaya, sulit percaya sama ular," ucap Bayu.
"Abi nyindir ya?" tanya Wanca jengkel.
"Sudah, maju sini biar Abi ajarin kamu!" titah Bayu tegas.
Dengan wajah frustasi pria itu berjalan mendekati Bayu.
"Sekarang coba kamu serang Abi," titah Bayu.
Wanca diam sebentar melihat Bayu dari atas ke bawah.
"Ayo Ca cepat," ucap Bayu dengan wajah tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PODROSTKI CAFE [SELESAI]
Teen FictionTentang Genta Sandyakala Samudra, siswa tajir yang membuka usaha kafe bersama teman-temannya. Tak sengaja kembali bertemu dengan Elvira Yuki Glucklich, mantan ketua kelasnya yang sangat cerewet. Yuki diajak oleh temannya untuk bekerja di kafe milik...