Seperti biasanya, jam pulang sekolah, mereka berlima pergi menuju parkiran."Gue heran ya, siapa pencetus 'cewek itu selalu benar'?" ucap Zoro.
"Berarti dia lagi disakitin sama si cewek," sahut Ipan.
"Mungkin juga di lagi debat sama ceweknya dan si cewek akhirnya ngambek," timpal Wanca.
Saat asik mendengarkan ocehan sahabat-sahabatnya, pandangan Genta tak sengaja melihat Glen sedang berbicara dengan seseorang yang tak asing bagi Genta.
"Guys, lo pada duluan aja," ucap Genta tiba-tiba.
"Lu mau kemana?" tanya Wanca.
"Ada urusan, ntar gue nyusul," jawab Genta lalu pergi.
Glen yang sedang berbicara dengan orang tersebut menyadari kedatangan Genta. "Kak."
Cewek itu tersentak kaget melihat kedatangan Genta. "Gen."
"Kak Dina," sapa Genta.
Akrandina tersenyum ramah. "Gen."
"Kakak ngapain?" tanya Genta.
"Ngambil ijazah, gak sengaja juga jumpa Glen jadi ngobrol bentar," jawab Arkandina.
"Mmm kantin dulu yuk, biar enak ngobrolnya," ajak Arkandina.
***
"Gimana kuliahnya Kak?" tanya Genta.
"Asik sih, agak terkejut juga satu kelas ada yang udah tua," jawab Arkandina.
"Kalo kalian berdua gimana sekolahnya?" tanya Arkandina balik kepada Genta dan Glen.
"Kayak biasanya Kak, gue sama sahabat gue, cuma udah pada pacaran semua," jawab Genta jujur.
"Sibuk, sama kerjaan OSIS," jawab Glen dengan wajah kesal.
"Jawaban kalian bertentangan haha."
Arkandina menatap Glen lalu berkata, "Semangat ya, aku juga dulu repot banget jadi ketua, sampai-sampai pingsan segala."
"Kalo Kakak udah ngomong begitu gue gak punya pilihan dong," ucap Glen.
"Gimana sama Yuki, Gen?" tanya Arkandina.
"Kayak pasangan pada umumnya Kak," jawab Genta.
"Kalian...udah gak musuhan 'kan?"
Pertanyaan Arkandina membuat Glen dan Genta terkejut, mereka bingung ingin menjawab apa.
"Jarang bicara tapi setidaknya gak musuhan Kak," jawab Glen mantap.
Genta terkejut mendengar jawaban Glen barusan, apa dia bermaksud berbohong. Tapi, ya sudahlah menurutnya.
"Benar Kak," setuju Genta.
Arkandina menghela napas lega mengetahuinya. "Jaga baik-baik sekolah ini, aku cinta banget tau sama sekolah kita ini."
"Kalo udah tamat nanti, kalian bikin persembahan yang bagus ya?"
"Siap Kak," ucap mereka berdua.
Arkandina tersenyum senang lalu berkata, "Makasih."
Glen dan Genta ikut tersenyum senang, setidaknya mereka harus mengabulkan perkataan Arkandina.
Seusai berbicara singkat itu, ketiganya berjalan bersama menuju parkiran, rencananya Arkandina diantar Glen.
"Kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
PODROSTKI CAFE [SELESAI]
Fiksi RemajaTentang Genta Sandyakala Samudra, siswa tajir yang membuka usaha kafe bersama teman-temannya. Tak sengaja kembali bertemu dengan Elvira Yuki Glucklich, mantan ketua kelasnya yang sangat cerewet. Yuki diajak oleh temannya untuk bekerja di kafe milik...