"Tuh si Mbak mah bo'ong tuh cowoknya datang," ucap Petugas itu.Genta yang baru saja sampai di depan Yuki masih ngos-ngosan karena berlari.
"Untuk dua orang Mas," ucap Genta masih ngos-ngosan.
"Sip Mas," ucap Petugas itu.
Yuki tersentak karena Genta tiba-tiba saja menggenggam tangannya, kedua lalu masuk ke bianglala.
Di dalam, Yuki menatap Genta yang masih menormalkan jantungnya.
"Kenapa harus lari-lari sih?" tanya Yuki sengaja dengan nada ketus.
"Hah...gue takut...takut kehilangan...kehilangan lo," jawab Genta.
Yuki terdiam mendengar jawaban Genta.
"Lucu nggak...hah...kalo gue bilang...gue udah cinta banget...sama lo?" tanya Genta dengan wajah penuh keringat.
Yuki menggenggam erat sling bag miliknya, ia menggelengkan kepalanya. Ada rasa haru di hatinya melihat pria didepannya ini.
"Maaf...untuk semuanya...lo harus percaya...gak ada niatan gue mau putus sama lo...meski kita marahan."
"Gue juga mau kayak Siofra sama Ejak...gue juga mau kayak Wanca sama Darya, kayak Ipan sama Isadora, kayak Zoro sama Zasha juga."
"Tapi gue terlalu bodoh buat ngelakuinnya...gue...ragu...maaf jadi cowok yang buruk buat lo." Setelah mengucapkan keluh- kesahnya Genta terdiam menunduk sambil menormalkan kembali jantungnya.
Genta tersentak kaget karena Yuki tiba-tiba saja menyentuh pipinya. Gadis itu tersenyum lembut menatapnya.
"Aku juga ada salah kok sama kamu, maaf aku selalu berharap kamu yang mulai segalanya," ucap Yuki.
Genta tertegun mendengar ucapan Yuki yang berubah sangat lembut.
"Kalo sama kamu aku gak tau kenapa, deg-degan mulu hahaha."
"Jujur, aku senang waktu kamu ngejar aku, makasih ya Gen."
Genta yang melihat senyum lembut Yuki entah mengapa ikut tersenyum sambil menikmati lembutnya tangan Yuki di pipinya.
"Aku juga, makasih buat semuanya, Elvira," ujar Genta menggenggam tangan Yuki yang bertengger di pipinya.
"Mungkin gue udah ngerti dikit maksud dari Aristoteles, 'cinta merupakan kekuatan penggerak yang tak tergerakkan sebagai yang dicintai dan sistem planet sebagai pencinta. Cinta juga bisa disebut suatu perasaan kasih sayang yang merupakan fitrah manusia dan juga karunia-Nya (Tuhan) dalam penciptaan alam semesta,' ribet tapi perlahan gue mengerti."
"Sekarang gue hanya perlu ngelakuin apa yang harusnya orang biasa lakukan."
Keduanya saling memandang dengan pipi yang sudah merona. Perlahan wajah keduanya mulai mendekat namun...
"Oke selanjutnya!"
Genta dan Yuki langsung tersentak kaget karena ternyata mereka sudah sampai di bawah.
"Lah! Lo berdua udah duluan naik ya?!!!" teriak Zoro yang sedang mengantri bersama yang lain.
***
22.00
Genta tak bisa tertidur, ia terus beruring-uringan membayangkan hal tadi dengan Yuki.
"Apa Elvira kayak gini juga ya?" gumam Genta.
"Aish! Ngomong sendiri kayak orang gilak gue!" umpat Genta.
![](https://img.wattpad.com/cover/242172400-288-k33863.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PODROSTKI CAFE [SELESAI]
Ficção AdolescenteTentang Genta Sandyakala Samudra, siswa tajir yang membuka usaha kafe bersama teman-temannya. Tak sengaja kembali bertemu dengan Elvira Yuki Glucklich, mantan ketua kelasnya yang sangat cerewet. Yuki diajak oleh temannya untuk bekerja di kafe milik...