"Napa lo diem-diem bae manggil gue?" tanya Zoro.Agafia memasukka ponselnya ke saku rok lalu menatap Zoro. Mereka berdua saat ini berada di belakang musolah.
"Hah bantuan apaan?" tanya Zoro sambil mengawasi sekitar takut ada yang melihat mereka, kalo ada yang liatkan bisa kacau hubungan dia sama Zasha.
"Jadi gini..."
Sehari yang lalu, Agafia diantar pulang oleh Ian. Saat di perjalanan Ian memberhentikan motornya di tempat jualan donat.
"Mau ngapain?" tanya Agafia.
"Pengen donat," jawab Ian sambil tertawa.
Agafia menggeleng kepala, agak lucu dengan Ian yang sangat tergila-gila dengan kue berlobang ditengah itu.
Saat asik Ian memilih donat kesukaannya, Agafia lebih memilih duduk di jok motor Ian sambil memainkan ponselnya.
"Pssttt cewek."
Merasa ada yang memanggil, dengan malas Agafia melihat keasal suara. Ia bisa langsung kenal dari seragam sekolah mereka.
"Dari sekolah Bima Sakti ya?" tanya cowok urakan yang mirip dengan Zoro itu.
"Iya, kenapa?" jawab Agafia jutek.
"Gak papa kok, gak usah jutek amat kali manis," ucap cowok itu sambil berdiri dihadapan Agafia.
"Motor lo ya?" tanyanya sinis.
"Gak, cowok gue," jawab Agafia jutek sambil memilih memainkan ponselnya.
"Ah bohong, gak mung-"
Brukk!
Agafia tersentak kaget karena Ian tiba-tiba saja menarik kerah cowok itu sampai tersungkur.
"Gue cowoknya, napa? Gak seneng lo," ucap Ian dingin.
Cowok yang terjatuh itu tersenyum remeh, ia berdiri sambil membersihkan celananya yang tampak kotor
"Berani macam-macam lo ya sama gue," ucapnya sinis.
"Lo kali yang macam-macam sama cewek gue," balas Ian tak kalah sinis.
"Gue tandain muka lo," ancam cowok itu lalu pergi.
"Gitu ceritanya," ucap Agafia.
Zoro hanya bisa menggaruk rambutnya bingung harus bereaksi seperti apa.
"Yang di otak gue, cuman satu cara," ucap Zoro.
"Apaan???" tanya Agafia penasaran .
"Kita hajar aja mereka ya!!!" jawab Zoro semangat sambil mengepalkan tangannya.
Wajah Agafia langsung datar. Sepertinya dia salah bertanya.
"Keknya salah orang gue," ucap Agafia.
"Ya maap namanya juga gue, gue 'kan taunya mukul doang," ujar Zoro cuek.
"Ish gak bantuin amat," gerutu Agafia.
"Ya udah biarin aja si Ian dulu tanggung jawab," ucap Zoro cuek hendak pergi.
"Tapi Fi, bisa aja nanti cowok lo di keroyok mereka," ucap Zoro serius lalu pergi.
Agafia yang mendengar perataan Zoro langsung terdiam kaku. Ia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kepada Ian.
***
"Udah jarang ya kita kayak gini," ucap Wanca.
KAMU SEDANG MEMBACA
PODROSTKI CAFE [SELESAI]
Novela JuvenilTentang Genta Sandyakala Samudra, siswa tajir yang membuka usaha kafe bersama teman-temannya. Tak sengaja kembali bertemu dengan Elvira Yuki Glucklich, mantan ketua kelasnya yang sangat cerewet. Yuki diajak oleh temannya untuk bekerja di kafe milik...