"LANGKAH TEGAK MAJUUUUU, JALAN!"Suara langkah pasukan paskibra terdengar oleh para peserta upacara bendera. Tampak Edo yang menjadi danton pasukan terlihat gagah yang tentu menjadi tontonan para cewek disana.
"Dua kali naik hajiiiii jalan!" ucap Wanca pelan bermaksud mengejek Edo.
"Xixixixixi." Zoro dan Ipan sontak menahan tawa mereka. Sedangkan Genta dan Ejak hanya tersenyum.
Setelah usai penghormatan kepada bendera merah putih kini ceramah dari kepala sekolah yang tentu acara yang paling di benci murid-murid.
"Selamat pagi buat kita semua!" sapa Kepala Sekolah.
"Pagiiiii Pakkkkkk!" ujar para murid serentak.
"Sebelum saya memulai ceramah saya yang singkat ini..."
"Singkat 'lah mahok!" ucap Zoro pelan yang di dengar Ipan dan Wanca.
"...Terlebih dahulu saya mengingatkan para murid-murid agar tidak berbicara saat saya berceramah apalagi membuat keributan."
"Mengerti!"
"Ngerti Pakkkkkk!" ujar mereka serentak.
"Terutama buat kalian! Zones! Ipan! Sanca!"
"Pffffttt!" Sontak semua murid menahan tawa melihat ke arah tiga 'curut' itu.
"Bisa-bisanya 'Sanca' gue dipanggil," ucap Wanca.
"Baiklah, kali ini topik kita adalah kedisiplinan di segala bidang."
"Psssttt! Psssttt!"
Zoro dan Ipan sontak melirik ke arah Wanca.
"Cantik tapi berbahaya?" tanya Wanca pelan.
"Bunga mawar," jawab Ipan.
"Salah!"
"Bunga Raflesia?" jawab Zoro
"Kepala otak kau itu bunga raflesia!" ujar Wanca.
"Jadi apa setan?!" tanya Zoro.
"Duo mak lampir (Yuki dan Siofra)."
"XIXIXIXIXIXIXI!" Ketiganya langsung menahan tawa apalagi melihat pandangan tajam Genta dan Ejak dari depan.
"Zones! Ipan! Sanca! Kalian bertiga ya!!!" bentak Kepala Sekolah.
Ketiganya langsung menunduk pura-pura malu padahal mereka masih sedang menahan tawa.
"Sekali lagi saya dengar kalian bertiga buat keributan abis kalian saya buat!" ancam Kepala Sekolah sambil melotot.
"Seperti contohnya saya yang seorang senior di antara guru-guru disini..."
"Psttt! Pssttt!"
Zoro dan Wanca sontak melihat ke arah Ipan.
"Apa yang lebih ganas dari singa?" tanya Ipan.
"Gak tau, apa jawabannya Pan?" tanya Wanca penasaran.
"Sama, duo mak lampir," jawab Ipan yang sontak membuat ketiganya menahan tawa.
"ZONES! IPAN! SANCA!!!" bentak Pak Kepala Sekolah.
Ketiganya kembali menundukkan kepala.
"Sanca mulu nama gue," gumam Wanca.
"Sekali lagi ya, abis kalian," ancam Pak Kepala Sekolah.
"Pssstt! Psssttt!"
Kini giliran Zoro yang memanggil Ipan dan Wanca.
KAMU SEDANG MEMBACA
PODROSTKI CAFE [SELESAI]
Ficção AdolescenteTentang Genta Sandyakala Samudra, siswa tajir yang membuka usaha kafe bersama teman-temannya. Tak sengaja kembali bertemu dengan Elvira Yuki Glucklich, mantan ketua kelasnya yang sangat cerewet. Yuki diajak oleh temannya untuk bekerja di kafe milik...