"Ngapain lo semua datang segala sih?" gerutu Ian yang sedang terduduk di kasur rumah sakit."Eh Ian bakwan, kita kesini juga mau bantuin elo," ucap Zoro dengan tengilnya.
"Bantuin gue? Maksud lo apaan sih?!" tanya Ian heran.
"Pan jelasin! Biar nih kue sayur ngerti maksud kita," perintah Zoro.
"Jadi gini ya babang tamvan nan rupawan, Agafia si ayang elo minta tolong sama kite buat bantuin elo soal masalah sama anak sekolah Venus," jelas Ipan dengan nada lemah lembut namun justru bikin mual.
"Fia? Dasar! Ada-ada aja tuh anak," gumam Ian kesal.
Tak berapa lama Agafia masuk karena sebelumnya ia mengobrol terlebih dahulu dengan orang tua Ian.
"Papa sama Mama pulang ya?" tanya Ian.
"Iya, mereka minta tolong aku buat jaga kamu," jawab Agafia lalu duduk di dekat Ian.
"Ngapain minta tolong sama mereka segala sih?" tanya Ian kepada Agafia.
"Ish aku takut nanti kamu dikeroyok lagi loh," jawab Agafia ketus namun terlihat jelas dia khawatir.
"Kemungkinannya lo bakal diserang lagi sih," ucap Zoro.
"Gak masalah ntar juga bakal dilupain sama mereka," ujar Ian cuek.
"Dan gimana kalo perkiraan lo itu salah?" tanya Ejak yang dari tadi hanya diam.
Ian tak bisa menjawab, ia juga berpikir demikian. Para berandalan tak mungkin puas hanya begitu saja, jika mereka bertemu dengan Ian sekali lagi bukan tidak mungkin kejadian kedua bakal terulang.
"Trus menurut kalian gue harus gimana?" tanya Ian.
"Kita tunggu gimana rencana Genta, dia pasti gak bakal mau langsung main kekerasan," jawab Ipan.
"Lo juga sih Yan, bikin masalah segala sama mereka, 'kan kasihan Fia jadi khawatir sama lo," ucap Yuki.
"Gue langsung emosi aja dia digoda cowok bangsat itu," ujar Ian kesal.
"Btw dia kok mau ya bantuin gue? Bukannya dulu gue sama dia sempat ada masalah ya," tanya Ian tiba-tiba.
Mereka semua langsung mengerti maksud Ian siapa 'dia' yang dimaksud, tentu saja Genta. Semenjak kejadian Genta yang mengorbankan diri agar Ian mau menyatakan perasaannya dengan Agafia, keduanya jadi tidak pernah berjumpa kecuali saat masalah Trio curut itu. Memang akhirnya Ian diberitahu maksud Genta namun ia masih kesal karena rencananya yang tergolong aneh itu.
Cklek
Pintu kamar terbuka, semua orang melihat kearah Genta yang baru saja masuk sambil memainkan ponselnya.
"Ini orangnya ya?" tanya Genta to the point.
Ia menunjukkan gambar cowok yang bermasalah dengan Ian itu melalui foto di ponselnya.
"Iya, lo tau dari mana?" tanya Ian balik.
"Gue dapat kenalan dari sekolah Venus," jawab Genta.
"Berapa orang kira-kira yang nyerang lo?" tanya Genta.
"Sekitar 7 orang kok gak salah, gue kurang ingat karena waktu itu gue langsung diserang," jelas Ian.
Genta mengangguk paham lalu pandangan beralih ke Ejak.
"Jak, gue mau lo cari data kawan-kawan anak Venus itu, lo bisa 'kan?" tanya Genta. Ejak membalas mengangguk sekali sebagai jawaban.
"Trus kita ngapain Gen?" tanya Zoro.
KAMU SEDANG MEMBACA
PODROSTKI CAFE [SELESAI]
Teen FictionTentang Genta Sandyakala Samudra, siswa tajir yang membuka usaha kafe bersama teman-temannya. Tak sengaja kembali bertemu dengan Elvira Yuki Glucklich, mantan ketua kelasnya yang sangat cerewet. Yuki diajak oleh temannya untuk bekerja di kafe milik...