Ice Boy 🍦

39 3 0
                                    


Mobil Fortuner hitam berhenti tepat di depan gadis berpakaian kasual itu. Tanpa peduli siapa yang di dalam, gadis itu langsung nyosor masuk saja.

"Asal masuk aja, ntar salah mobil baru tau," ucap Ejak.

"Biarin ajalah, insting aku 'kan kuat," ujar Siofra cuek.

"Ke mall ya, aku mau cari novel baru."

"Yakin novel aja?" tanya Ejak tak yakin.

"Hehehe ya kalo ada yang menarik di beli dong," jawab Siofra cengegesan.

"Hemat-hemat uangnya," ujar Ejak memberi nasihat.

"Siap Sayang!"

Ejak menggeleng maklum menghadapi pacarnya itu.

Selama perjalanan, hanya ada suara Siofra yang terus berbicara sedangkan Ejak hanya sesekali menanggapi namun cowok itu justru senang kalau Siofra cerewet.

"Ah Live streamming deh."

"Hai guys, nih kita lagi mau jalan-jalan."

"Nih ayang gue, Ice Boy gue lho."

Ejak hanya bisa pasrah menghadapi kelakuan pacarnya itu. Sedikit melirik, ia terkejut karena banyak juga yang mau menonton live gak jelas Siofra. Ketahuan banget yang pengangguran itu ya.

***

"Buku filosofi!" seru Siofra melihat buku-buku filosofi berbaris di rak buku.

"Liat nih buku jadi ingat bos kita, siapa lagi kok gak si Genta," ucap Siofra ke kamera HP yang dipegang Ejak.

"Nih novel, ceritanya tentang badboy, pas kayak si Zoro."

"Nih mirip cerita kita Jak, cowok dingin bet kayak kulkas."

"Jadi mau ngambil buku yang mana?" tanya Ejak jengkel.

"Hemmmm, guys tolong kasih saran dong buku yang enak dibaca," ucapnya tak peduli dengan wajah Ejak.

Sesudah membeli novel, pasangan itu berlanjut ke arah zona bermain game.

"Jak main dance itu yuk!" ajak Siofra.

"Kamu dah tau 'kan jawabannya? Gak bakal mau aku," jawab Ejak datar.

"Ya udah kamu kamerain aja hihi," ucap Siofra lalu memainkan Dance Floor itu.

Saat memperhatikan Siofra yang lihai mengikuti gerakan di layar, mata Ejak dibuat panas karena para lelaki hidung belang diam-diam melihat Siofra. Bisik-bisik mencurigakan! Wajah mesum! Tawa cekikikan itu! Stop! Ejak emosi.

"Fra ayok cari mainan lain!" titah Ejak mutlak sambil menarik paksa tangan Siofra.

"Lah napa sih Jak? Eh sepatu aku!"

"Aku gak suka!" ucap Ejak dingin.

"Hah? Gak suka napa?" tanya Siofra bingung.

"Kamu diliatin sama 'buaya-buaya' nanti kena mangsa," jawab Ejak.

Siofra melihat ke belakang sebentar, ia tersenyum menyadari maksud Ejak.

"Perhatian banget sih," goda Siofra bergelut manja di lengan Ejak.

"Namanya juga cowok kamu," ucap Ejak apa adanya.

PODROSTKI CAFE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang