Beginilah jika setiap hari kelima siswa itu berjalan bersama melewati koridor, selalu menjadi tatapan para murid-murid. Wanca dan Zoro tentunya akan tebar pesona sedangkan Ipan sok-sok berwajah ramah beda dengan Ejak yang hanya menampilkan wajah datar. Genta sendiri memasang wajah kesal, baginya para murid-murid disini kurang kerjaan."Kuker amat," gumam Genta.
Kelimanya tak langsung masuk ke kelas tapi mereka ke kantin terlebih dahulu.
"Bukde kopi anget 5 ya," ucap Ipan.
"Oke Dek Pan." Ipan kemudian berbalik menuju meja sahabat-sahabatnya.
"Gen, udah kali Gen main laptopnya. Kita lagi di sekolah nih," ujar Wanca, bukannya melarang, Wanca hanya mengingatkan karena dipikiran Genta hanya selalu tentang bisnis. Genta lupa kalau mereka masihlah remaja SMA, Genta seharusnya memperbanyak sosialisasi.
"Bentar, gue mau liat barang-barang yang bagus buat kafe kita," ucap Genta masih fokus pada laptopnya.
"Udah Ca, biarin aja. Mabar aja kuy," ajak Zoro sambil mengeluarkan ponselnya.
"Kita ini pelajar Zor, kita kurang-kurangi dong main game itu," ujar Wanca sok bijak.
"Gue ada kawan mabar cewek mau ikut gak?" tanya Zoro.
"GUE IKUT!!!" seru Wanca semangat mengeluarkan ponselnya.
"Pan, Jak, lo berdua pada gak ikut?" tanya Zoro kepada keduanya.
"Ikut dong," jawab Ipan sedangkan Ejak hanya mengangguk.
Tak berapa lama mereka bermain, Yuki dan Siofra datang bersama salah satu lagi teman mereka.
"Hey guys!" sapa Siofra dengan riang mengambil posisi duduk disamping Ejak diikuti teman-temannya namun Yuki terpaksa duduk di samping Genta karena tersisa kursi kosong disamping pria itu.
"Haiiii Fraaa," sapa mereka balik namun dengan tatapan masih di ponsel mereka.
"Dasar cowok kalo lagi main game," celetuk Siofra kesal, Ejak yang melihat hal itu kemudian mengelus rambut Siofra sebentar lalu kembali bermain bermaksud menenangkan gadisnya itu.
"Arghh! Mati gua!" teriak Ipan. "Eh siapa nih?" tanyanya sok ramah ketika melihat teman Siofra.
"Sok lembut lo bambang," ejek Siofra yang masih kesal.
Ipan hanya mendelik kesal menatap Siofra namun kembali sok lembut ketika melihat cecan(cewek cantik) di samping Siofra.
"Nama lo siapa ya kalo gue boleh tau?"
Gadis itu tertawa melihat tingkah Ipan. "Isadora, lo pasti Ipan, 'kan? Anak parkour itu."
"Woh bener dong, itu gue." Ipan langsung terbang rasanya. "Salken Isadora, gue panggil elo Dora aja."
"Ih jangan dong nanti dikira orang Dora yang di kartun itu," ujar Isadora menanggapi gurauan Ipan.
"Modus trus sampek lupa gamenya," sindir Zoro pura-pura tidak melihat wajah Ipan.
"Iye iye maap dong." Dengan wajah juteknya Ipan melanjutkan gamenya sedangkan Isadora tertawa melihatnya, gadis itu kemudian ngobrol dengan Siofra.
KAMU SEDANG MEMBACA
PODROSTKI CAFE [SELESAI]
Teen FictionTentang Genta Sandyakala Samudra, siswa tajir yang membuka usaha kafe bersama teman-temannya. Tak sengaja kembali bertemu dengan Elvira Yuki Glucklich, mantan ketua kelasnya yang sangat cerewet. Yuki diajak oleh temannya untuk bekerja di kafe milik...