Hari yang berbeda 📒

51 4 0
                                    


Yuki baru saja sampai di depan gerbang sekolah. Ia sengaja pergi tanpa di jemput Genta karena masih canggung dengan status baru mereka ditambah kejadian tadi malam saat mereka berpelukan cukup lama.

Yuki tersenyum tipis mengingat kejadian itu. Ia langsung tersadar takut dikira gila karena senyam-senyum sendiri.

"Kok gak nelpon gue kalo mau pigi sendiri?"

Yuki tersentak kaget karena Genta sudah berdiri dibelakangnya.

"Ngagetin aja lo," ucap Yuki kesal.

Genta hanya diam lalu menyamakan langkah mereka.

"Hubungan kita dirahasiakan aja ya Gen?" pinta Yuki malu-malu.

"Terserah elo, gue gak masalah kalo harus dirahasiain," jawab Genta santai.

Namun, kenyataan yang diinginkan Yuki sirna ketika mendengar bisikan-bisikan para murid-murid yang melihat mereka berdua.

"Couple baru guys."

"Iya, foto mereka lagi pelukan."

"Genta romantis juga ya."

"Gen," panggil Yuki hendak bertanya namun ia terdiam melihat wajah Genta yang terlihat santai.

"Kakak lo," ucap Genta singkat padat.

Butuh beberapa detik bagi Yuki untuk mengerti. Ia mendengus kesal dengan kejahilan kakaknya itu.

***

"Kapan Genta nembak elo?" tanya Siofra penasaran sambil berpangku tangan menatap Yuki.

"Ish gak usah ditanya segala tau," ujar Yuki risih, apalagi melihat tatapan penasaran teman-teman sekelasnya.

Siofra terkekeh melihat tingkah malu-malu sahabatnya itu. "Gak usah malu kali, 'kan biasa masa SMA pacaran," ucapnya menasihati Yuki.

"Iya-iya gue pacaran sama Genta, semalam kejadiannya," aku Yuki malu-malu.

"Apa Ki? Gue gak denger, kuping gue kemasukan tawon tadi," ujar Siofra.

"Ish Fraaaaaa," rengek Yuki.

"Hahaha, moga langgeng ya," ucap Siofra setelah puas menggoda Yuki.

"Aamiin, sahabat yang lain juga langgeng," ujar Yuki.

Tanpa mereka sadari Glen dan Edo mendengar kabar hubungan Genta dengan Yuki bahkan Agafia dan Ian juga.

Edo hanya terkejut saja mengetahui hal itu, meski memiliki rasa kepada Yuki namun ia menghargai hubungan mereka. "Kalah cepat gue," gumam Edo.

Sedangkan Glen mengepal kuat tangannya, ia merasa kalah cepat dengan Genta.

Ian terkekeh menyadari ekspresi kedua pria itu saat mengetahui hubungan baru Yuki dan Genta.

"Hehe kapok lo pada, nge-stuck di satu cewek sih," ucap Ian pelan.

***


Dad
Nnti mlm jgn lupa kmu

Iyaaa

"Btw lo nembak mak lampir tadi malam ya Gen?" tanya Zoro sambil mengunyah baksonya.

Genta mengangguk singkat karena masih fokus pada ponselnya.

PODROSTKI CAFE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang