Pulang Bersama 📘

42 4 0
                                    


"Gen," sapa Arkandina saat berpapasan dengan Genta.

Para hadirin di aula mulai sibuk dengan urusan masing-masing, ada yang berfoto ria, ada yang berbicara soal universitas dan ada juga saling berpelukan bahkan menangis bersama.

"Kak Dina," sapa Genta balik.

"Sahabat-sahabat kamu mana?" tanya Arkandina.

"Lagi sibuk sama urusan masing-masing....mungkin sih," jawab Genta.

"Btw pidato Kakak bagus tadi, gue terharu," puji Genta.

"Makasih Gen."

"Mmm Gen," ucap Arkandina terlihat gugup.

"Iya Kak?" tanya Genta merasa heran.

"Aku boleh foto sama kamu gak, kalo gak boleh gak-"

"Boleh kok Kak," potong Genta.

Arkandina yang mendengar hal itu pun tersenyum. Arkandina lalu meminta adik kelasnya mengambil foto mereka berdua.

Tanpa keduanya sadari, Yuki melihat keduanya. "Aduh gak usah cemburu kali."

"Ki," tegur Isadora khawatir.

"Eh kenapa Ra?" tanya Yuki tersentak.

"Gak papa, 'kan?"

Yuki terdiam sejenak mengerti maksud Isadora.

"Gak papa kok Ra, gue waktu itu kayak gitu juga kali sama si Edo," jawab Yuki tersenyum.

Isadora tetap khawatir melihat senyum palsu Yuki. Mungkin Genta bisa mengerti soal Edo yang berfoto dengan Yuki saat itu karena dasarnya pria tak begitu mengandalkan perasaan berbeda tentunya dengan wanita.

"Kita nyusul Siofra aja yuk," ajak Isadora.

Yuki mengangguk saja lalu berjalan mengikuti Isadora setelah sebelumnya melirik ke arah Genta yang masih asik berbicara dengan Arkandina.

***


"Setiap melihatnya di sekolah hatiku selalu berdetak hebat, mungkin inilah yang dikatakan kisah kasih di sekolah," ucap Zoro sok puitis.

"Gila bener pantun lo," puji Wanca ngawur.

"Puisi itu begu!" umpat Zoro.

"Eh guys liat tuh si Genta foto sama Kak Dina," ucap Ipan heboh.

"Mana setan?!" tanya Zoro ikutan heboh.

"Aish gak cembukor tuh si mak lampir liatnya?" celetuk Wanca.

"Pasti cembukor 'lah namanya juga cewek pake perasaan," ujar Ipan.

"Ya abisnya tuh orang berdua pacaran tapi gak kayak orang pacaran," celetuk Wanca.

"Ya iyalah, malah mirip bos sama sekretaris," tambah Zoro.

"Ya udah 'lah kantin kuy lo pada jagonya emang gibahin orang, Ejak udah di sana ngebucin," ajak Ipan.

"Lah si Genta kita tinggal?" tanya Wanca.

"Mck gak akan habisnya tuh mereka berdua," ujar Zoro.

"Yowes 'lah, kuy kantin," ajak Wanca semangat.

Ketiganya lalu pergi menuju kantin meninggalkan Genta bersama Arkandina yang masih saling berbicara.

Tanpa Genta dan Arkandina sadari Glen melihat kejadian itu, bukan hanya Glen saja, Edo, Ian dan Agafia juga melihatnya.

PODROSTKI CAFE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang