Malam 🌙

41 3 0
                                    


Setelah selesai dengan urusan perusahaan Samudra. Keluarga kecil itu kemudian memutuskan makan di restoran bintang lima milik teman Samudra.

"Sudah kamu persiapkan untuk pertemuan orang tua nanti?" tanya Samudra.

"Sudah, tinggal bagian kecilnya aja Pa," jawab Genta.

"Gen," panggil Hanum.

"Iya Ma?"

"Mama punya kenalan anaknya cantik banget, kamu mau gak Mama jodohin sama dia?" tanya Hanum antusias

"Ma, Genta gak mau dijodohkan," rengek Genta.

"Abisnya kamu jomblo trus, penerus keluarga kita cuma kamu seorang, jadi wajib rasanya pasangan kamu yang ideal!" ujar Hanum menceramahi Genta.

"Ma Genta-"

"Benar kata Mama Gen, waktu kamu gak banyak," potong Samudra.

"Genta mau kuliah," ucap Genta cepat.

"Untuk apa? Nambah gelar aja? Kamu tinggal mengurus kafe dan perusahaan kita aja cukup, Genta," jelas Samudra.

"Kenapa sih Papa sama Mama maksa banget Genta punya pacar, Genta belum pu-" Perkataan Genta terhenti saat dia tiba-tiba saja teringat akan Yuki.

"Gen?" panggil Samudra.

"Ah iya Pa?" tanya Genta baru sadar akan pikirannya.

"Kok malah melamun," ujar Samudra.

"Enggak ah Pa," ujar Genta malu.

"Kamu udah punya pacar ya Gen?" tanya Hanum tiba-tiba.

"Eh enggak Ma, Genta belum punya," jawab Genta cepat.

"Bohong! Mama yang ngelahirin kamu Genta, Mama tau gimana kalo kamu bohong," ujar Hanum.

Genta yang mendengar ucapan Hanum terdiam seketika. "Genta nyembunyikan perasaan Genta sama Elvira Ma."

"Hah?! Tuh 'kan Pa! Genta udah punya cewek!" teriak Hanum.

"Elvira? Kok bisa gitu? Cerita dong sama kami," ujar Samudra.

Dengan ragu Genta pun menceritakan semua masalahnya. Ia bahkan lupa kapan ia mulai jatuh cinta dengan Elvira, tapi yang jelas ia selalu membohongi perasaan itu. Sekarang, ia merasakan sesak di dadanya setelah mengetahui mereka bakal berpisah.

Hanum yang mendengar cerita Genta langsung memasang ekspresi datar sedangkan Samudra menghela napas kasar.

"Punya duit banyak tapi deketin cewek gak bisa," ejek Hanum.

"Itu sama dengan kamu lari dari masalah Genta Sandyakala Samudra!" timpal Hanum.

"Gen Gen, Papa gak pernah ngajarin kamu buat jadi pengecut ya," ucap Samudra.

Genta hanya bisa terdiam. Ia bingung harus melakukan apa. Haruskah ia merelakan Yuki?

***

"Kunci dalam suatu hubungan itu adalah keterbukaan, dan penghancur suatu hubungan adalah kebohongan," ucap Wanca.

Mereka berlima saat ini berjalan menuju kantin seperti biasa.

"Dapat dari mana lo kata-kata bijak gitu?" tanya Ipan.

"Siapa bilang gue dapat? Eh ini hasil survei gue," jawab Wanca sombong.

"Tapi gue setuju sama ucapan si Sanca ini, emang bener tuh," ujar Zoro.

"Nah gitu dong Zor, eh Jak, menurut lo bener gak kata-kata gue barusan?" tanya Wanca.

PODROSTKI CAFE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang