Bukan tandingan 👎

20 3 1
                                    


Setiap harinya hampir semua anak sekolah Venus khususnya para murid laki-laki pergi ke warung makan di dekat sekolah mereka.

Richard yang merupakan salah satu berandalan di Venus sedang berada di warung tersebut sambil bermain kartu dengan teman-temannya.

"Jadi gimana nasib anak Bima Sakti yang kalian hajar itu?"

"Abislah gue buat," ucap Richard dengan sombong.

"Kalo dia jumpa lo lagi gimana, Chad?"

"Yaaa gue hajar lagi dong, sampe tuh anak ampun-ampun." Richard masih mengingat dengan jelas saat mereka memukuli Ian, pria itu masih sempat-sempatnya merendahkan Richard.

"Bahkan kalo bisa gue mau anak-anak Bima Sakti tau kalo kita yang ngehajar tuh bocah biar anak-anak Bima Sakti jadi pada segan sama kita," ucap Richard penuh ambisi.

"Tapi lo emang suka sama tuh cewek Bos?"

"Emang tuh cewek centik bet, tapi setelah gue liat kejudesennya gue males jadinya."

"Bos, tuh kayak anak Bima Sakti ya?"

Mendengar nama Bima Sakti, Richard segera mencari orang tersebut, ia bisa melihat murid Bima Sakti datang ke daerah mereka sendirian. Bahkan ia duduk sendirian.

"Bu pesen jusnya rasa jeruk satu," ucap pria itu.

Ibu pemilik warung dengan cepat memberi jus pesanan murid itu lalu pergi karena tahu bakal akan ada keributan.

"Berani tuh anak datang kesini sendiri ya," ucap Richard sambil berdiri lalu berjalan ke meja murid Bima Sakti.

"Hoy! Lo anak Bima Sakti ya?!" tanya Richard dengan nada tinggi.

Murid Bima Sakti itu hanya diam, pandangan matanya beralih nametag Richard.

"Lo budeg ya?!"

Para murid disana sontak mengerubungi meja mereka. Namun si murid Bima Sakti terlihat santai sambil meminum jusnya.

"Jadi lo Richard ya?" tanyanya.

"Lo kok tau?" tanya Richard heran.

"Kenalin, gue Genta, kawannya Ian, murid yang lo hajar," ucap murid Bima Sakti yang ternyata Genta.

Mata Richard langsung melotot kaget mendengar  ucapan Genta barusan.

"Ngapain lo kesini? Mau balas dendam?" tanya Richard.

"Enggak, cuma mau nego aja, gue tau lo pasti gak bakal biarin kawan gue itu 'kan?" tanya Genta.

Richard yang mendengar itu sontak tersenyum remeh. "Tentu, trus lo mau apa?"

Genta hanya diam sambil pura-pura berpikir, ia lalu melihat kearah luar karena terdengar motor yang datang ke warung.

Brummmm

Brummmm

Semua orang disana ikut melihat asal suara. Zoro, Ipan, Ejak dan Wanca berhenti di depan warung itu. Mereka tetap duduk di motor mereka sesuai dengan rencana.

"Lo mau tawuran?" tanya Richard dingin.

"Kalo lo mau pake cara damai gue si yes aja," jawab Genta santai.

"Jangan Chad, mereka cuma lima orang kita lebih unggul disini," ucap salah satu murid Venus.

"Lo denger? Kawan gue gak mau," ucap Richard sinis.

Genta mengangguk paham, ia meminum sebentar jusnya lalu berkata, "Richard Putra Halomoan, bokap lo kerja kantoran di perusahaan Sujiwo, pas banget tuh perusahaan bawahan perusahaan bokap gue. Nyokap lo kerja di salon, lo anak tunggal."

PODROSTKI CAFE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang