Podrostki Cafe ☕

334 21 2
                                    

"Nih tempatnya!" ucap Genta dengan semangatnya sambil menunjukkan layar hpnya yang berisikan foto sebuah bangunan.

"Woooo!" seru ketiga temannya kecuali Ejak.

"Dah lo beli Gen?" tanya Wanca.

"Ntar gue beli aja, penting menurut lo pada bagus enggak?" ujar Genta.

"Gue sih yes yes aja," ujar Zoro sok berpikir.

"Sama gue juga, karena memang gue gak ngerti soal beginian," sahut Ipan.

"Apalagi gue hahah," timpal Wanca.

"Oke kalo urusan tempat udah gue atur sekarang gimana selanjutnya?" tanya Genta membuat mereka semua terdiam di antara rusuhnya kantin sekolah.

"Gue tau." Mata mereka semua langsung tertuju pada Ejak.

"Apaan tuh Jak?" tanya mereka serentak.

"Chefnya," jawab Ejak singkat.

"Iya juga ya." Genta kembali berpikir siapa chef di kafe mereka sedangkan mereka berlima tak ada yang jago memasak.

"Gue ada ide, Siofra bakal gue suruh jadi chefnya," usul Ejak lagi, ia akan membujuk pacarnya itu untuk menjadi chef di kafe mereka.

"Cocok tuh Gen,  secara yayangnya si Ejak jago masak," ujar Ipan.

Genta mengangguk lalu berkata, "Nanti malam datang aja, ntar gue share lokasinya."

***

20.25

Genta menatap datar gadis seumurannya yang juga menatapnya. "Ejak! Jelasin!"

Saat ini mereka semua sesuai janji berkumpul di tempat yang akan menjadi kafe buatan mereka. Genta menggeram kesal melihat Siofra yang membawa orang lain kesini. Sialnya gadis yang dibawa Siofra adalah mantan ketua kelas Genta saat kelas 1 SMA.

Ejak menghela napas kasar lalu menjelaskan, "Siofra butuh temen jadi dia minta Elvira buat kerja bareng dia."

"Boleh ya Gen, Yuki jago juga loh masak sama buat kopi," bujuk Siofra sedangkan gadis bernama Yuki itu hanya diam menatap Genta dengan tatapan sinis.

"Ck mau gimana lagi terserah lo pada aja, sekarang kita lanjut aja nih kerjaan kita," ucap Genta tak mau ambil pusing.

Di lain sisi Zoro berbisik kepada Wanca dengan mulutnya agak di miringkan. "Lo inget 'kan mantan ketua kelas kita itu?"

"Inget Zor, galak bener dia, gue inget waktu kita ketahuan cabut dia aduin kita sama guru BP," bisik Wanca.

"Si Ejak emang udah gak waras," timpal Zoro.

"Ehem!" Dengan sengaja Genta berdehem agak kuat membuat Zoro dan Wanca tersentak kaget.

"Jadi besok kita mulai desain tempat ini, gue mau kesannya klasik tapi romantis dah itu aja," jelas Genta sembari menatap kearah Yuki.

"Lo ada saran?" tanya Genta.

"Gue ikut desain," jawab Yuki singkat.

PODROSTKI CAFE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang