3

6.8K 824 43
                                    

Dika memandangi wanita yang dicintainya masuk ke kamar ganti, membawa beberapa gaun yang dipilihkannya. Butik ini memang langganan kekasihnya sejak dulu.

Deasy bisa sangat menggemaskan jika ingin sesuatu dan ia tak bisa menolaknya. Kekasihnya itu mengajaknya untuk menghadiri gala dinner ulang tahun Direktur Bank dimana ia bekerja disebuah hotel berbintang, dan ia ingin tampil istimewa. Padahal menurut Dika , Deasy selalu istimewa mengenakan apa saja dari dulu hingga sekarang.

Parmuniaga tak henti menggoda kecocokan mereka berdua sebagai pasangan serasi, nama mereka saja sudah berjodoh D & D, sama seperti Abang dan Kakak iparnya. Dika menyunggingkan senyumnya. Ia merasa bahagia.

Dika memilih untuk duduk disalah satu sudut butik itu,sebuah sofa berwarna nude dengan palem artificial yang menambah suasana elegan.

"Hmmm....akhirnya kebusukan akan tercium juga.. untuk tau alasan sesungguhnya Mas Dika membatalkan pernikahan..."

Dika memutar tubuhnya dan menemukan Gisella dengan wajah sinis penuh amarah. Tangannya bergerak perlahan diperutnya yang terlihat sedikit membuncit. Gisela Hamil? Kapan wanita ini menikah? batin Dika. Rahangnya mengeras melihat Gisella yang berdiri pongah dihadapannya.

"Hana yang membatalkannya Gisella, bukan aku...." Dika menekan ucapannya agar terlihat kalau ia tak suka diganggu.

Gisella mendengus dengan tatapan mengejek.

"Yang benar saja!!...Hana sudah seperti anak anjing yang mengikuti kemana saja kamu pergi, mengangguk pada setiap kata yang kamu ucapkan, percaya sama apa pun yang kamu pilihkan, ..dan Hana bilang dia lari dengan laki laki lain  menjelang pernikahan impiannya????
APA KAMU GILA??!!!" . Wajah Gisella memerah meluapkan rasa marah yang besar. Tak lagi ia menyapa dengan Mas Dika, lelaki yang menurutnya kurang ajar.

Wajah Dika seketika mengeras tak terima ia di perlakukan demikian.

"Bukannya kamu sendiri yang menunjukkan bukti penghianatan nya sama saya???" Ia masih merendahkan suaranya, tak mau menarik perhatian orang orang.

"APA??? Kamu percaya sama foto foto itu? Kamu lebih percaya sama saya yang selalu jahat sama Hana? Dari pada Hana sendiri??? Kamu benar benar Bodoh!!!!"

Dika pias, tangannya mengepal gemetar. Mata Gisela menyipit, senyum sinis muncul dari bibir tipisnya

"....Atau kamu sengaja membiarkan Hana mengambil alih penghianatan kamu.?? Karena Seperti biasa Hana akan mengambil alih semua kesalahan semua orang..KAMU YANG BERKHIANAT DIKA !! kamu kan? Teganya kamu membiarkan Hana yang menanggungnya???"

"Aku tidak memintanya untuk menanggung kesalahan...dia juga melukai aku!!!".

"Kamu benar benar idiot!!! Sejak kapan Hana bisa melukai orang lain?? Aku saja yang sepanjang hidupnya selalu menyakiti hatinya, tak pernah sekali pun ia membalasku, apalagi kamu? Bagaimana ia bisa menyakiti kamu laki laki yang dicintainya??. Jerit Gisela, suaranya kini menarik perhatian orang orang dan segera saja pramuniaga bergegas keluar mencari sekuriti.

"Foto itu memang Hana dan Benny, tapi itu waktu Benny mengenalkan  calon istrinya pada Hana, foto mereka dihotel itu, adalah waktu Hana menemui tante Mira mamanya Benny....aku yang mengambil foto itu sedemikian rupa agar hanya Hana dan Benny yang terlihat...padahal disitu ada Tante Mira dan Lia calon istrinya....niat ku memang ingin membuat kalian berpisah....aku jahat..." Gisela terisak, sesak dengan kesalahan masa lalunya, air mata keluar dari sudut matanya.

"Ayah tak pernah tersenyum lagi sejak hari itu Dika!! Dan kami tidak tau Hana ada dimana sekarang...pernah kah kamu mencari Hana?? Pernahkah kamu memikirkan Hana? Kamu yakin Hana baik baik saja setelah kamu hancurkan hidupnya?"

Jejak yang Tak Hilang  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang