14

4.5K 596 44
                                    

Heeiiiii...
Apa kabar semwaaa...???
Mba Hana yang baik hati datang...

Ramaikan dengan bintang dan komen nya yaaa....

Selamat membaca..

Luv💜
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Lo kemana tadi sama Hana?"

Pintu kamar yang baru saja dibukanya memuntahkan Dika dengan nafas memburu.

Eko yang tak siap terjajar mundur karena Dika mendorong bahunya.

"Budi bilang Lo tadi ngejar Hana..." Tuntut Dika yang semakin marah karena Eko hanya diam. Dika benar benar cemas jika Eko mengusik Hana lagi.

"Lo jangan gangguin Hana..." Dika menunjuk Eko tepat di wajahnya.

Kini Eko yang malah heran mengapa Dika seemosi itu?. Harusnya jika Dika telah move on, tak juga harus seperti itu reaksinya kan?.

Eko hanya menggedikkan bahunya memilih mengabaikan Dika. Hatinya masih kacau dengan apa yang dilakukan Deasy. Sebuah perselingkuhan!. Eko sungguh tak habis pikir.

Ditinggalkannya Dika yang terlihat sangat penasaran.
Ia membuka pintu kamar yang menghubungkan ke Balkon. Membiarkan udara sesak dikamar keluar berganti udara luar meskipun membuatnya menggigil.

Terlebih suasana hatinya yang cukup buruk membuatnya tak punya tenaga untuk meladeni Dika, yang seperti dipenuhi cemburu.

Wait? Cemburu?

Halah...

Eko meraih kotak putih dari saku kemejanya, meraih pemantik api, dan menyulut rokok untuk menghalau resah.

Tak lama ia merasakan kursi single disebelah nya terisi dengan hempasan tubuh Dika. Eko menghembuskan asap rokok yang sedari tadi ia nikmati.

Dengan Dika yang duduk Disebelah nya membuat kilasan kilasan pekerjaan mereka setelah dua hari ini muncul lagi. Eko sungguh merasa kesal pada tingkah Dika yang seperti orang bodoh.

Bagaimana Dika yang selalu tersenyum jika Hana bergabung bersama mereka. Dika yang tak melepaskan pandangan matanya saat Hana memberikan penjelasan mengenai spot spot terbaik resort ini.

Kadang Dika lupa menutup mulutnya ketika Hana seperti seorang ibu yang memperhatikan semua kebutuhan tim mulai dari makanan dan bantuan dari tim resort. Hana yang luwes dan ramah memastikan semua kebutuhan mereka terpenuhi.

Hana yang tegas tentang sebatas mana hak mereka dalam pengambilan gambar. Dia memang wanita paket komplit, bahkan kini Eko mengakuinya. Dan itu membuat Eko waspada, ia curiga jika Hana sengaja tebar pesona pada Dika.

Dengan berat hati Eko mengakui bahwa bukan hanya Dika saja yang mengagumi Hana, Budi tentu saja tidak usah diragukan, dia pemuda Hana nomer satu,tetapi juga anggota tim yang lain juga menyukai Hana.

Hana sosok wanita yang tidak akan di goda dengan cara cara yang biasa dilakukan para pria. Akan ada rasa sungkan ketika ingin menggodanya, sehingga malah terlihat semua pria mmeperlakukannya dengan sopan. Hana terlalu mempesona untuk sekedar di goda hei cantik,atau hei manis..

Hana lebih dari itu. Banyak yang lebih cantik dan menggoda, tapi Hana berbeda. Bahkan Budi yang mulutnya biasa tanpa sensor, jika di depan Hana mulutnya bagai lulusan sekolah kepribadian.

Dan Pria bodoh yang duduk disamping nya kini adalah contoh pria yang menaruh hormat pada Hana.

" Dulu gue harusnya menikah dengan Hana...."
Eko tersedak dengan asap rokoknya sendiri.

What?

Eko hanya mengira hubungan Dika dan Hana hanya sebatas sepasang kekasih saja. Tidak sampai punya rencana menikah.

Jejak yang Tak Hilang  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang