49

4.3K 655 53
                                    

Haiiii....

Ready untuk baca part ini???

Aku seneng banget sama  yang mau komen di line,  bikin aku bisa tau apakah feel nya nyampe sama teman-teman..🥰🥰🥰

So vote and komen tetap aku nanti yaaa....😘

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee

.

.

.


*********

"Mas Aldo!"

Aldo menghela nafasnya dengan kesal, ada apa lagi dengan wanita ini?. Ia tau betul siapa pemilik suara dibelakangnya. Apakah wanita itu menguntit diri nya?. Ia terpaksa menghentikan langkahnya.

Aldo berbalik dan ingin melontarkan kalimat keras agar wanita ini berhenti mengganggunya.

Mulutnya yang sudah terbuka , tiba-tiba mengatup. Aldo memicingkan mata memastikan ia tak salah lihat.

Jelas ia melihat senyum puas Monalisa. Senyum yang mengandung bisa yang menyebar racun pada mangsanya

Aldo kini tau jika Monalisa memang ingin dirinya menjadi kacau. Aldo mengeraskan rahangnya. Ia marah, bukan pada wanita yang berada disamping Monalisa, tapi pada Monalisa yang selalu menguji kesabarannya.

"Terkejut Mas...?"

Monalisa melangkah dengan percaya diri memperpendek jarak diantara mereka. Aldo terdiam ditempatnya.

Bukan..

Bukan Monalisa yang membuat Aldo tertegun, tapi wanita disamping Monalisa lah yang membuat Aldo tak bersuara.

"Minnie...." Ucap Aldo dengan satu anggukan kepala.

"Hai Al...apa kabar?" Wanita yang dipanggil Minnie itu tersenyum mendekat dan memberikan kecupan di pipi Aldo.

"Kabar baik, kenapa tadi tidak di dalam bersama Rose?" Tanya Aldo setelah ia melepas pelukan ringan wanita itu.

"Aku datang terlambat, ada keperluan yang mendadak, jadi aku belakangan..." Sahutnya dengan senyum yang tak lekang dari wajahnya.

"Tadi Rose nggak bilang kalau kamu mau datang...." Gumam Aldo.

"Oh, Rose juga tidak tau, aku kesini karena memang...."

"Bagaimana kalau kita kembali ke dalam? Minnie belum sempat masuk, tadi kami lihat Mas Aldo, jadi  Minnie ingin menyapa, takut kalau mas Aldo pulang..." Sela Monalisa.

Aldo Menatap kedua wanita yang berada di depannya. Yang satu sangat bersemangat,  yang lain anggun dan tenang seperti biasa. Dia Jasmine White mantan kekasihnya, adik Rose Marry

Sudah berapa lama mereka tidak bertemu? Sudah lama sekali rasanya. Dan Aldo sudah lama tak memikirkannya lagi.

"Aku ada keperluan, masuklah dahulu aku akan menyusul..." Sahut Aldo.

"Aku tinggal dulu..." Potong Aldo sebelum Monalisa sempat membantah.

Aldo mengangguk pada Jasmine dan berbalik melanjutkan tujuan utamanya yang sempat teralihkan sebentar.

"Al, aku tunggu..." Baru dua langkah Aldo berjalan ia mendengar suara itu. Suara yang dulu sangat ia suka, lembutnya serupa suara Bianca sang Mama.

Aldo terpaksa berbalik lagi, ia memberikan senyum dan mengangguk.

"Bergabung saja dengan Rose, kita sekarang adalah keluarga Minnie..." Aldo menatap Jasmine dengan tenang.

"Ada Jessy juga, kamu nggak akan canggung, adik ku itu suka bicara, apalagi kalau ada tante Minnienya, Jessy pasti senang..."

Jejak yang Tak Hilang  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang