Haiii...
Aku seneng bisa update lagi. Kalian seneng ngga? ☺☺Sorry, yang kemaren udah baca notes aku di Cerita MEMINJAM WAKTU (MW) kalian kaget yak??? 😂😂
Cerita MW ini complicated banget. Aku butuh usaha keras buat bikin plot yang kuat. Jadi sabar ya kalau untuk sementara aku hanya update setiap hari minggu.
Aku sedang fokus di dua cerita, termasuk JYTH ini. Aku butuh konsentrasi agar bisa menyelesaikan cerita ini dengan baik. Terlebih aku harus komitmen dengan dengan HARI tayang. Aku ngga mau bikin teman-teman semua kecewa 🤗😜😄,
Kadang mood untuk nulis itu bisa hilang, dan aku ngga bisa maksa. Karena jatuhnya malah tidak bisa dinikmati teman teman semua.
Itu dulu curhatkuuuu...🤭🤭
Kembali lagi ke JYTH..
Cerita ini MASIH CERITA BERBAYAR dengan VOTE dan KOMENTAR 😂😂Vote dan komen lagi yang banyak dong...
Karena bikin aku semangat nulis...🥰🥰🥰🥰
Selamat membaca,
Luv💜Octoimmee
..
.
.
.
.
"Mas......"
Dika tersenyum mendengar suara merdu itu.
"Mas...ish masa sih bisa tidur sambil senyum?..." Dika bisa membayangkan bibir merah itu sekarang akan cemberut mengerucut lucu.
"Tsk! Ya udah aku tinggal aja nih, biar makan sendiri, biar aja sakit terus..!"
Tangannya segera meraih pergelangan tangan gadis itu cepat.
"Gitu aja ngambek...." Dika tertawa gemas.
"Ngga lucu, "
"Kamu lucu!"
"Nggak!"
"Tuuh kaaann bibirnya mancung, ngalahin hidung nya"
"Mas!!" Dika meraih gadis itu dalam pelukannya.
"Sayang banget sama kamu, jangan tinggalin aku ya Na,
Aku nggak bisa hidup kalau kamu tinggalin aku...."Baru saja ia merasakan kehangatan pelukan Hana,
tiba-tiba ia merasa dirinya ditarik secara paksa, membuat nafasnya seolah tertahan di tenggorokannya.Ia merasa tercekik!
Apa yang terjadi?
Tolong!
tangannya mengapai-gapai mencari pegangan.
Ia merasa gamang, tubuhnya seolah melayang di udara tanpa batas. Ia memejamkan matanya rapat rapat mencoba menghalau rasa sakit di kepalanya.
Ugh! apa yang terjadi?
Tiba-tiba saja ia berada disebuah rumah yang dipenuhi orang-orang.
Dimana ini?
Ah ya, Papa dan Mama mengajaknya makan malam di rumah Om Hassan.
Ada beberapa keluarga yang di undang. Syukuran akan kerjasama Papa dan Om Hasan dan dua rekan mereka yang lain, membuka usaha tambak udang. Setelah sekian lama di kerjakan, akhirnya tambak udang itu berhasil dibuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak yang Tak Hilang (TAMAT)
Romance10 hari menjelang moment paling indah, harus berakhir. Bisa dibayangkan sakitnya? Tentu tidak... Tidak ada yang sanggup Tapi Hana sanggup, meskipun harus mendebu... Cinta adalah bahagia ketika yang kaucinta Bahagia. Itu egois, karena itu hanya b...