26 (1)

4.1K 519 51
                                    

Haiii....😍😍
Ketemu lagi...

Terimakasih untuk semua perhatian kalian untuk Author🥰.
Dukungan dan respon kalian benar benar membuat Author bersemangat. 😚😚

Author sadar jika sudah di upload, berarti sudah dibaca oleh banyak orang dengan banyak pendapat. 😊😌☹😔😜🙂🙏🙏

Yang pasti Author tidak bisa menyenangkan semua pihak dengan mengikuti maunya pembaca, karena ini karya sesuai dengan outline yang sudah direncanakan Author🥰

Jadi maafkan daku seandainya ngga bisa memenuhi ekspektasi setiap kalian yaa🙇‍♀️🙇‍♀️

Author bukan tipe yang tulis per bab langsung apdet, author belum secanggih itu😭😭🤣😂.

Dan tiga cerita ini yang author anggap bisa di update karena memang sudah hampir selesai penulisannya.

Mungkin menurut sebagian pembaca Update setiap hari dengan cerita yang berbeda seakan-akan tengah menjalani proyek bunuh diri yaaa🤣🤣🤣.

Tapi semua atas dasar pertimbangan yang matang. Capek memang, dan percayalah tak semudah yang dipikirkan. Tapi Author mencoba untuk konsisten dan komitmen.

Meskipun demikian tak ada yang sempurna, author banyak melakukan kesalahan, tak terhitung typo dan kadang nama tokoh yang tertukar😭🤣🤣.

Semoga kalian sabar dan tetap jadi support system Author, hingga kelak Author dapat menjadi penulis novel yang mumpuni. Jalan masih panjang...

KamsaHamnida!!🥰🥰

.
.
.

Deasy menyandarkan punggungnya di kursi kerjanya. Tangannya menggengam ponsel yang kini terlihat menampilkan layar aplikasi chat.

Entah sudah keberapa kali ia mengetikkan sesuatu tapi tidak jadi. Ia bingung harus bagaimana. 

Ia tau pria yang akan ia hubungi ini tidak akan keberatan kapan pun ia mengirim pesan atau meneleponnya. Karena selama ini Deasy juga tahu batas, Deasy tahu kapan saat ia bisa menghubungi atau mengirim pesan. Demikian juga dengan Gading yang menghubunginya di saat saat yang tepat.

Tapi kali ini Deasy ragu, apakah ia harus mengabarkan hal ini pada pria itu  atau tidak. Ia cemas dengan reaksinya. Deasy tidak bisa membayangkan apa yang dilakukan Gading jika tau ada orang yang mengetahui affair mereka berdua?.

Dan yang membuat Deasy tak habis pikir mengapa ia seolah tak rela jika Gading langsung memutuskan hubungan mereka?.

Dan gila nya saat ini Deasy benar-benar butuh berada didekatnya. Ya dia benar-benar gila!.

Deasy sadar jika kesalahan nya ini tidak akan termaafkan, dan ia tak siap jika tiba-tiba ia harus sendiri. Ia terbiasa bersama Dika yang selalu menjaganya. Ia terbiasa bersama Gading yang memperlakukannya seperti apa yang diinginkan Deasy dari seorang suami.

Rasa takut, rasa bersalah dan tertekan membuatnya tak bisa lagi tenang ketika berada disekitar Dika. Ia harus menjauh untuk sementara, menghindar dari suaminya itu. Ia takut jika dirinya akan semakin depresi dan Dika akan semakin curiga padanya.

Deasy percaya pada Eko yang telah berjanji untuk tidak menceritakan pada Dika tentang Affairnya. Tapi Deasy tidak percaya akan dirinya sendiri, ia takut jika ia akan membuka aib nya sendiri.

Jejak yang Tak Hilang  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang