Haiiii....
Hana datang Lagi..
Selain kasih bintang,
Boleh komen juga yaaa...
Luv 💜
.
.
.
.
.
.
.
.Tak ada yang tau bagaimana siang tadi dunianya terguncang melihat email dari Starlight PH. Sebuah email konfirmasi penggantian ketua tim. Nama dan disertai sebuah Foto yang membuat dirinya menahan nafas.
Setelah sekian tahun, masih seperti ini kah efeknya?. Keringat dingin mengucur, air matanya berdesak desakan minta diluapkan.
Dan tadi ketika ia harus berhadapan langsung dengan masa lalunya itu, tak ada yang tau bagaimana ia harus berusaha tabah dan tenang.
Selama acara makan malam Jemari kakinya mencengkram erat telapak sepatunya hingga betisnya nyeri, karena otot ya dipaksa tegang.
Ia tak bisa mengelak pertemuan, terlebih esok mereka mulai bekerja, bagaimana ia bisa menahan dirinya agar tidak berteriak didepan wajah pria itu?.
Sentuhan tangan Dika bahkan masih terasa berat dipergelangan tangannya.
Padahal ia sudah berkali kali menggosok sekuat yang ia bisa agar rasa hangat bekas cekalan tangan Dika di pergelangan tangannya bisa hilang.
Tapi setelah sekian kali ia gosok dengan sweater rajutnya. Rasa hangat itu tak hilang juga.
Bahkan kini pergelangan tangannya tampak memerah akibat terlalu keras ia menggosoknya, bahkan mulai terasa perih.
Ya, hanya perih yang ia rasakan jika mengingat Dika. Karena itu tak sedetikpun ia biarkan pikirannya diisi oleh pria yang ia lupakan itu.
Tidak, Hana tidak.mau membenci Dika lagi. Karena membuatnya tak.pernah pulih. Ia memilih untuk memaafkan saja. Ya memaafkan saja.
Hana tau Dika telah menikah dengan Deasy, mereka juga telah memiliki seorang putri. Ia tau dari Gisella.
Setahun setelah pembatalan pernikahan mereka, Dika benar benar menikah dengan cinta pertamanya, meninggalkan dirinya dalam jurang kelam yang terdalam.
Jujur hati Hana sakit ketika ia mendapatkan kabar itu, tapi ia terus berusaha untuk memaafkan.
Karena ia sadar ia hanya manusia dan ia terbatas, ia tak mau menimbun dendam dan sakit hati, karena dia akan tenggelam dan tak ada yang bisa menolong.
Memaafkan dan mencoba melupakan itulah yanh dilakukannya selama ini.
Tapi sering ia harus mengakui ungkapan Forgiven but not forgotten.
Melihat Dika secara langsung didepan didepan matanya membuat lukanya terbuka kembali.
Sadar jika ternyata ia belum pulih. Cinta kedua setelah Ayah telah ia berikan, dan dicabik cabik dengan kejam.
Hana mengusap wajahnya, basah air mata langsung menyapa kulit tangannya. Sudah lama air mata ini tak lagi tumpah karena seorang Dika. Tapi malam ini dimana semua kekuatannya?.
Jarak hanya membuatnya tak melihat Dika secara langsung.
Ia kira jarak juga bisa menyembuhkan, ternyata lukanya parah.
Ingatan di hari kelam itu kembali melintas serupa tayangan slide demi slide yang tak bisa ia tahan.
Semalaman ia menangis dilantai dingin itu. Bahkan tubuhnya tak lelah, Hana memohon agar ia bisa tertidur, tapi kantuk tak kunjung menyapa, ia tak bisa memejamkan mata, perih, sakit karena terlalu lama menangis.
Baru kali ini ia bersyukur jika sejak kecil tak ada yang memperhatikan dirinya. Tak ada yang mengacuhkannya. Keberadaannya dirumah ini antara ada dan tiada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak yang Tak Hilang (TAMAT)
Romance10 hari menjelang moment paling indah, harus berakhir. Bisa dibayangkan sakitnya? Tentu tidak... Tidak ada yang sanggup Tapi Hana sanggup, meskipun harus mendebu... Cinta adalah bahagia ketika yang kaucinta Bahagia. Itu egois, karena itu hanya b...