19

4.1K 569 100
                                    

Terimakasih untuk yang sudah mampir disini.

Jika berkenan follow akun ini ya..

Jangan hanya sekedar mampir baca,

Follow, like dan Komen adalah bentuk apresiasi pembaca untuk jerih lelah penulis yang memberikan karyanya dinikmati secara gratis.
😊😊

Dan bentuk apresiasi penulis untuk pembaca adalah berusaha untuk memenuhi janji update tepat waktu, seperti yang aku lakukan🥰.

Aku mengetuk pintu hati pembaca untuk Follow, kasih bintang dan komen..

Pliss jangan bilang Author 'mengemis' yaa..😊😊

Mungkin yang belum follow merasa author belum sesuai dengan standar penulis yang diinginkan, ngga apa apa juga kok. Author maklum, selera orang berbeda beda.

Pliss jangan bilang Author "Baper'🤣

Setidaknya kalian menambah angka di 'ikon mata' yang nunjukin jumlah pembaca.

SEMANGATTT!!!!

Fyi lagi Aku lagi fokus di tiga cerita yang semuanya on going....

1. Jejak yang tak hilang
2. Yang Terbaik
3. Kutemukan Diriku

Yang udah ngikutin aku, udah pada tau kalau akan tayang secara bergantian, bagi yang baru baca, ini info penting buat kalian.

Love💜
Octoimmee

.
.
.
.

19

Dika memeluk Kay putrinya dengan rasa rindu yang sudah ia simpan selama satu minggu ia sibuk dengan pekerjaan yang seolah tak habis. Kini Mereka tengah berada di taman belakang sambil menunggu Deasy menyiapkan camilan sore.

Dika yang hari bangun agak siang karena ia baru bisa tidur dini hari,  langsung disambut putrinya yang berlari ke Papa nya dengan tangan terentang dan senyum lebar diwajahnya.

Segera saja seluruh lelahnya hilang, menguap begitu saja melihat binar binar gembira diwajah putri kecilnya.

Tak diragukan Kay adalah seluruh gambaran Dika versi wanita. Dan sejak saat Dika tiba tak sekalipun keduanya terpisahkan.

Deasy melihat Dika dan putrinya melalui jendela dapur sambil tersenyum. Ia tengah menyiapkan kentang goreng kesukaan Kay dan pisang goreng kesukaan Dika.

Ya, sesederhana itu, keduanya tak terlalu menyukai makanan yang manis dan rumit. Hanya makanan sederhana itu saja sudah sangat menyenangkan hati keduanya.

Deasy tergelak melihat Dika yang meringis sambil memegang pinggangnya yang pasti sudah sakit karena harus menjadi kuda bagi Kay.

Dengan segera Kay akan memijit pinggang Dika dengan tangan mungilnya dan Dika akan pura pura merasa pijatan itu sangat enak, dan Kay semakin semangat.

Deasy kembali meyakinkan dalam hatinya jika keluarga mereka akan baik baik saja, lihatlah Dika bukan kah ia sangat mencintai putrinya?. Tak ada yang dapat mengalihkan mata Dika dari Kay, termasuk dirinya.
Dan rasa gamang itu menyentil hatinya lagi.

Deasy bisa melihat gurat lelah diwajah Dika, sudah hari ketiga sejak proyek Dika terakhir, Dika tampak diam. Sekilas Ia dengar proyek ini cukup besar. Mungkin itu yang membuat Dika harus bekerja lebih ekstra. Bahkan meski Dika pulang kerja dan melanjutkan kerjaan  kadang sampai dini hari.

Jejak yang Tak Hilang  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang