43

4.7K 718 171
                                    

Haiiii....

Ini aku persembahan khusus buat teman-teman yang telah menghargai usaha ku dalam membuat karya ku ini, melalui Vote dan Komentar kalian.
🥰🥰🥰🥰

Terima kasih buat
404 vote dan 212 komentar
di bab 42.
💃💃💃💃

I LOP YU FULLLL beb...😘😘😘

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee

******











Deasy terbaring menatap langit-langit dengan pandangan kosong.

Sesekali air mata menetes dipipinya. Jasmine dengan lembut menghapusnya dengan tissue.

Sejak ia datang, Deasy tidak bicara apa-apa. Jasmine sempat melihat sedetik kilat lega di mata Deasy ketika melihat kehadirannya. Tapi setelah itu mata Deasy terlihat kosong kembali.

Jasmine belum mengatakan apa-apa pada Deasy. Ia hanya memeluk dan mengecup pipi kakaknya itu dengan perasaan campur aduk. Dan Deasy tak memberi respon apa-apa  pada kecupan dan pelukannya.

Biasanya Deasy akan memeluknya erat-erat, sampai Jasmine sesak nafas dan berteriak minta dilepaskan, lalu mereka akan adu gelitikan sampai salah satu dari mereka menyerah kalah.

Satu air mata lolos dari sudut mata nya, tapi buru-buru ia hapus. Jasmine tak boleh terlihat lemah di depan Deasy.

Ia telah menuruti ucapan Mas Eko dan Dokter yang menangani Deasy. Ia harus tenang dan menjadi sandaran dan pegangan bagi Deasy.

Yang diperlukan Kakaknya saat ini hanyalah ketenangan dan dukungan.

Di tatapnya lagi wajah Deasy yang pucat polos tanpa riasan. Kesedihan dan kepahitan terlihat jelas disana.

Tak lama ia melihat kakaknya itu mulai memejamkan mata. Dan nafasnya mulai teratur serta  tenang. Sepertinya obat dari dokter sudah mulai bekerja.

Perlahan Jasmine mengusap-usap rambut kakaknya itu dengan sayang. Dulu Deasy yang selalu melakukan hal itu padanya. Mengusap rambutnya sambil mendongengkan cerita princess, dan menemani dirinya hingga tertidur. Jarak mereka cukup jauh, tujuh tahun.

Menurut almarhum ibunya, sejak dalam kandungan Deasy sudah sangat menyayangi dirinya, apalagi setelah tau jenis kelamin adiknya itu adalah perempuan.

Deasy menganggap dirinya seperti boneka mainan, hingga ia sering di dandani dan memilihkan pakaian untuknya agar terlihat seperti princess atau barbie. Bahkan sampai ia besar kasih sayang Deasy tak berkurang.

Dan bagaimana Jasmine bisa percaya jika Deasy melakukan hal yang menurutnya tidak mungkin dilakukan kakaknya itu?.

Deasy orang paling logis yang pernah ia kenal. Wanita yang jarang terbawa emosi.

Kakaknya itu sudah menjadi tulang punggung keluarga sejak Kuliah, ketika Ayah mereka meninggal dunia.

Bahkan pada kegagalan pernikahannya yang pertama, Deasy bisa melewatinya dengan baik. Tidak ada drama, semua berjalan tenang. Deasy dengan tegar mengurus sendiri gugatan cerainya.

Deasy berpisah karena suaminya berselingkuh dengan temannya sendiri, tragis.

Tapi Jasmine tak melihat kakaknya terpuruk, Deasy tetap tegar.

Dan kini apa yang dia dengar?

Deasy lah yang berselingkuh dari suaminya.

Tidak mungkin!

Jejak yang Tak Hilang  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang