20 (1)

4.7K 606 23
                                    

Terimakasih semua yang sudah membaca story Jejak Yang Tak Hilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terimakasih semua yang sudah membaca story Jejak Yang Tak Hilang..

#1 untuk 'Tulus' dari 1.28rb cerita..

💃💃🥰🥰🥰🙏🙏🙏

Maafkan jika norak, pake diumumkan segala.🤣🤣🤣
Secara author masih newbie di dunia Orange ini...
Jadi harap maklum yaaa😜😭

Tetap dukung Author dengan Follow, komen dan Bintang yaa..

😘😘⭐💜

Fyi lagi Aku lagi fokus di tiga cerita yang semuanya on going....

1. Jejak yang tak hilang
2. Yang Terbaik
3. Kutemukan Diriku

Selamat membaca
Luv 💜
Octoimmee

.
.
.
*******
.

"Ya mamah......."

Hana baru saja mengeringkan rambutnya, ketika ada panggilan telpon dari Gisella Kakak tirinya itu.

Hana sampai dua kali menoleh ke arah jam dinding untuk memastikan ia tak salah lihat jam yang masih menunjukkan pukul enam pagi. Tak biasanya Gisella menghubunginya jam segini.

"Lo kok ngga bilang kalo Dika dateng ke tempat Lo? Gila lo ya? Dia udah punya binik sama anak! Jangan bilang lo balikan sama dia!!"

Hana langsung menjauhkan ponselnya dari telinga,  mendengar teriakan Gisella disebelah sana.

Hana menghela nafasnya. Mencoba untuk tidak terpancing dengan kemarahan Gisella. Satu tanya yang mencuat di kepalanya, dari siapa Gisella tau?

"Diana! Gue tau dari Diana!"

Oh, Gisella bahkan bisa membaca pikirannya. Hana memutar bola matanya. Hmm jadi Diana narasumber Gisella.
Surprise! surprise!

"Dia nunjukin foto foto waktu dia lagi ngerias Prilly dan gue liat ada Dika disitu.." Kembali hening. Hana belum tau harus bagaimana menanggapinya.

"Na, bilang kalo lo ngga aneh aneh sama Dika..." Desak suara itu lagi. Gisella benar benar marah karena tak lagi memanggilnya mamih.

Entah kenapa Hana tertawa, bukannya marah ia malah geli karena ia bisa membayangkan wajah Gisella yang tengah marah. Bagaimana tidak, hampir sepanjang umurnya ia selalu mendapatkan wajah marah Gisella.

"Lahh ketawa, gue serius Hana!" rajuk Gisella.

Hana semakin tertawa ia seolah bisa melihat mata Gisella yang melotot. Ia tiba tiba rindu saudari tirinya itu.

"Mamaahh gue kangeeenn...."

"Gue ngga sudi! gue ngga sudi kalau belum ada klarifikasi dari lo tentang si Dika Dika itu!"

Hana kembali tertawa, Gisella disana pasti tengah menghentakkan kakinya. Hana hapal betul kebiasaan Gisella yang satu itu. Hana memutuskan untuk menggoda Gisella lebih lama lagi dengan pura pura tak paham dengan pertanyaan Gisella.

Jejak yang Tak Hilang  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang