45

4.9K 694 81
                                    

Haiiii....

Sudah pada nungguin?

Jangan lupa Vote

Dan ramaikan komentarnya yaaaa..

💃💃💃💃😚😚😚😚🥰🥰😘😘😘😘

Selamat membaca...

Luv💜Octoimmee

.

.

.

*****

.

.

Gading membaca semua berkas dari pengacaranya. Ia puas tak ada yang bisa membawanya terseret dalam masalah besar yang telah terjadi. Sejumlah besar dana yang harus ia kucurkan tak menjadi soal. Yang penting urusan yang menyebalkan ini bisa diselesaikan.

Hah!

Berkat Putri,  keluarganya tak lagi meneror nya. Putri dengan kemampuan persuasifnya mampu meredam emosi kedua orang tuanya. Dirinya dan Putri memang bisa saling mengandalkan satu sama lain.

Dan sepenuhnya Gading kini fokus memperbaiki dampak dari kejadian itu.

Ia telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Dan didampingi pengacara ia sudah memberikan pernyataannya. Dan kini sepenuhnya urusan itu ditangani oleh pengacara yang benar-benar kompeten.

"Lain kali jangan keliru lagi memilih wanita Ding, ini pertama dan terakhir."

Gading mendengkus mendengar omelan Putri yang kini tengah berada di kantornya. Sedari tadi Putri sibuk membujuknya untuk makan, karena sebenarnya keadaannya sungguh tak baik-baik saja.

"Untuk sementara sebaiknya jangan bermain-main dulu, aku yakin papa sudah pasang orang-orangnya buat ngawasin kita..."

Gading berdecak kesal. Gara-gara wanita gila itu.

"Nih obat nya minum dulu!" Putri mengulurkan tiga butir tablet ditangannya.

Gading mengambil dan langsung memasukkan dalam mulutnya, meraih segelas air dari tangan Putri lalu ia meminumnya sampai habis. Ia tau jika Putri akan mengomelinya jika tak menghabiskan air satu gelas.

"Aku juga jadi batal liburan karena kasus kamu ini, tsk!"
Rajuk Putri sambil melipat kedua tangannya didada. Wajahnya merengut menunjukkan ketidaksukaannya.

"Sorry Put...aku nggak nyangka bakal begini, aku jamin ini paling satu atau dua bulan, habis itu semua kembali aman..."

Suara ponsel Putri berdering, dan segera wanita itu mengambil ponsel dalam tas nya dan wajahnya terlihat sumringah.

Gading mencebik lalu kembali sibuk dengan pekerjaan nya

"Halo...." Putri menjawab telepon itu, ia segera berdiri menghampiri Gading, mengecup pipinya sekilas. Lalu berjalan keluar ruangan

"Kata Gading satu atau dua bulan, sabar ya...?" Pintu ruangannya tertutup.

Dan Gading kembali menikmati suasana sepi yang sangat disukainya.
.

.

.

******

.

.

Rose merry tak percaya dengan apa yang ia dengar dari Monalisa. Cerita itu terlalu mengada-ada.

Tapi Rose tidak seperti Monalisa yang semakin memandang rendah Hana. Ia malah semakin penasaran dengan wanita yang berhasil menarik perhatian Aldo anak tirinya itu.

Jejak yang Tak Hilang  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang