50

5.2K 659 70
                                    


Haiiiii.....

Kita mau bereskan masalah  satu-satu...

Biar Hana bisa jelang bahagianya,

Apakah bisa?

Jangan lupa vote Dan komen yang banyak ya teman-teman🥰

Selamat membaca

Luv💜Octoimmee
.
.

.

.

.
.

*******

.

.
.

.

.

.

Deasy lebih dahulu menundukkan wajahnya.

Ia tahu jika tak ada lagi harapan baginya. Meski ia sudah duga, tapi begitu melihat langsung air muka Dika, Deasy tahu kisah rumah tangga mereka telah selesai.

Tak ada lagi air mata yang bisa ia tumpahkan, bahkan hatinya terasa kebas. Ia tak tahu harus merasakan apa, semua yang terjadi telah membuatnya terhempas dititik nadir.

Sementara Dika menelan ludahnya, mencoba membasahi tenggorokannya yang mendadak kering karena tak tahu harus berkata apa, harus bersikap bagaimana.

Ia mengalami luka cukup serius yang diakibatkan oleh Istrinya sendiri. Luka yang sebenarnya ditujukan untuk orang lain yang telah ia hancurkan.

Dihari yang sama juga, ia mengetahui jika Istrinya berselingkuh dengan pria lain.

Apa ini karma?

Jika iya, maka dirinya memang pantas menerima karma ini.

Sesakit ini kah yang dirasa Hana?.

Bagaimana Hana bisa bertahan selama ini?.

Apa dirinya punya hati seluas samudera seperti Hana yang memaafkan dirinya tanpa diminta?

Apa dirinya bisa memaafkan Deasy yang telah mengkhianatinya?

Apa dirinya sekuat Hana menyusun kembali kepingin semangat hidup yang sudah hancur?.

Dika bahkan tak bisa memandang Deasy lagi. Ia tak ingin bertemu dan tak ingin berurusan lagi dengan wanita ini.

Hanya saja ada Kay yang membuatnya melangkahkan kaki ketempat ini.

"Bagaimana keadaan kamu ?" Akhirnya hanya itu yang bisa ia ucapkan.

Deasy mengangkat wajahnya. Memandang nanar Dika yang tak melihat ke arahnya. Pria itu memilih memandang keluar jendela.

"Seperti yang kamu lihat.." Sahut Deasy lirih.

Dika mengangguk.

"Kita tidak akan memperpanjang masalah ini, dan kamu bisa memilih jalan hidup kamu sendiri..". Suara itu tenang tapi Deasy tau Dika menyimpan badai di baliknya.

"Maaf saya tidak bisa menjadi suami yang baik selama ini, hingga kamu mencari laki-laki lain yang bisa memenuhi semua keinginan kamu.."

Sebuah hantaman besar kembali merobohkan hati Deasy. Kemarahan kembali menguasainya. Ia salah, tapi sikap Dika mendorongnya melakukan kesalahan itu.

"Jadi kamu akui kalau selama ini kamu tidak menjadi suami yang baik?".Sinis Deasy.

"Aku berusaha, terus berusaha meski sulit aku memilih setia disamping kamu...". Rahang Dika mengatup, mencoba tetap tenang. Ia sudah diingatkan dokter yang merawat Deasy agar Dika bisa  bicara dengan tenang, agar Deasy tak lagi histeris.

Jejak yang Tak Hilang  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang